"Makasih karena udah nganter gue sampai depan rumah. Sekarang lo bisa pergi. Mama mungkin udah tidur, jadi gak perlu menyapa." Kalimat itu adalah kalimat terakhir yang diucapkan oleh Davira Faranisa untuk mengiringi kepergian sang sahabat yang hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya ringan. Tak banyak membatah atau memaksa untuk mampir berkunjung seperti biasanya. Mengingat ini sudah larut. Jarum jam menunjuk ke angka sembilan lebihnya 30 menit. Benar kata Davira, mungkin saja mamanya sudah terlelap malam ini.
Perpisahan Arka juga Davira Faranisa tak sebaik dugaan. Selepas Arka melayangkan kalimat yang sukses membuat sahabatnya bungkam tak mampu menyanggah atau banyak berkata-kata lagi, gadis itu mengubah topik pembicaraannya. Kembali berjalan ringan dan hanya berbas-basi sesekali terdiam untuk membuat celah. Tak ada yang istimewa dari pembicaraan mereka sebelum ini, jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan atau dimasukkan ke dalam pikiran gadis itu saat ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com