Tatapan teduhnya jauh menatap jalanan yang kini mulai tak sesepi kala ia datang kemari beberapa menit lalu. Sesekali kepalanya mendongak untuk memastikan bahwa gumpalan awan hitam yang menyembunyikan agungnya sinar sang surya pagi ini masih kuat untuk membendung butir tetes air hujan agar tak jatuh menghantam kasarnya permukaan bumi. Pagi ini semesta sedang berduka, entah sebab apa. Bukankah seharusnya Davira-lah yang berduka sebab hatinya sedang kalut pagi ini?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com