“Ralin!”
Ralin menoleh, membatalkan niat untuk membuka pintu kamarnya. Yuga mendatanginya dengan langkah tergesa. Satu tangannya menenteng laptop dan dalam sekejap ia berdiri di hadapan Ralin dengan sikap mengancam yang tak biasa.
“Kenapa, Yuga?” tanya Ralin, membuka pintu kamarnya sendiri. “Aku mau tidur.”
Yuga berdecak dan meraih tangannya. Ralin menepisnya, namun Yuga mencekalnya lebih kuat.
“Ada apa denganmu?” tanya Yuga pelan, dengan nada penuh intimidasi yang begitu kentara.
“Sudah kubilang aku mau tidur. Ngantuk banget, Yuga.”
“Kita bicara dulu. Ayo.”
Yuga menarik Ralin ke arah kamarnya sendiri. Ralin tak bisa melarikan diri dan hanya bisa mengikutinya. Kamar Yuga setengah gelap, hanya diterangi lampu baca di atas meja belajar. Yuga meletakkan laptop di atas meja lalu berbalik untuk menghadapi Ralin, memegang kedua tangan gadis itu, yang kembali ingin meloloskan dirinya.
“Mau bicara apa?” tanya Ralin. “Jangan kelamaan. Ini sudah jam sepuluh.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com