"Oh, aku menjadi sedikit bersemanga!" Ibu Adrian menatapnya dengan malu-malu, "Teman sekelasmu datang untuk berlatih biola setiap pagi dan pulang setelahnya. Sudah beberapa hari berlalu, tapi aku dan ayahmu tidak pernah melihat seperti apa gadis kecil itu. Jarang sekali aku dan ayahmu tidak pergi bekerja pada hari Sabtu ini, hanya untuk melihat seperti apa gadis yang kamu suka. "
"Bu, jangan bicara omong kosong." Wajah Adrian merona merah saat dia mendengarkan kata-kata ibunya.
"Jangan menyangkalnya, nak. Kau pikir sebagai ibumu aku tidak akan tahu apa yang dipikirkan oleh anakku sendiri?" Ibu Adrian menatapnya dengan ekspresi kesal, "Setiap malam sebelum tidur, kau selalu membersihkan ruang tamu secara khusus. Apakah menurutmu aku dan ayahmu tidak tahu itu?"
"Bu, aku..." Adrian hanya ingin memberitahu ibunya untuk berhenti berbicara, tapi tiba-tiba sebuah ketukan terdengar dari pintu rumahnya.
--
Support your favorite authors and translators in webnovel.com