Nayla memandang Edwin selama beberapa saat, lalu dia mengeryitkan hidung kecilnya dan berkata, "Aku tidak percaya pada ucapanmu. Mengakulah padaku, Kak Edwin. Apakah pihak sana memberi bayaran padamu!?"
"Tidak ... Tidak ..." Edwin melihat sekeliling dengan ekspresi panik, "Tidak mungkin... Ayolah, apakah kau berpikir aku adalah orang seperti itu?"
"Kak Edwin." Nayla memegang pena di tangannya dan duduk di kursi sambil memanggil Edwin dengan serius.
"Ya?"
"Apakah kamu bosan? Apakah kamu ingin keluar dan mencari udara segar?" Nayla tiba-tiba bertanya pada Edwin dengan nada suara yang mirip dengan kakaknya.
Edwin menegang, dan tanpa sadar dia menoleh ke arah Nayla dan berkata, "Jangan! Oke, aku akan berkata jujur. Pihak majalah berjanji untuk memberi aku enam belas juta Rupiah jika aku bisa membujuk kakakmu!"
--
"Enam belas juta?" Nayla berkedip pada Edwin dengan mata besar hitam dan putih.
Uh ... Gawat juga ...
Support your favorite authors and translators in webnovel.com