Setelah anak laki-laki bernama Rio itu mendengar raungan Pak Hasan, dia langsung terdiam, lalu menoleh ke belakang dengan kaku.
Benar saja, guru kelas mereka, Pak Hasan, sedang berdiri di dekat pintu kelas sambil menatapnya dengan galak.
"Pak Hasan..." Wajah Rio yang tadinya memiliki ekspresi sombong tiba-tiba menjadi pucat dalam sekejap saat dia menangkap sosok Pak Hasan, "Itu...Anu... Anda ... Sejak kapan Anda berdiri di sana?"
"Heh, tidak terlalu lama, sebenarnya." Pak Hasan mencibir, dan berjalan memasuki kelas, "Sebenarnya aku akan memasuki kelas sebelum Andre masuk, tapi pada akhirnya dia memasuki kelas terlebih dahulu karena aku mendapat panggilan telpon mendadak. Tapi sebelum aku bisa masuk, ternyata...."
"Kalau begitu Anda…Apakah Anda mendengar semuanya?" Saat mendengar jawaban Pak Hasan, Rio tiba-tiba terlihat murung.
"Maaf, tapi ya. Akumendengar semuanya dari awal sampai akhir." Pak Hasan memelototi Rio dengan galak, dan menjawabnya dengan tegas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com