"Dev...." Kata hulya yang menuntut jawaban dari Devano.
"Gak semua kebenaran bisa di lihat dari mata dan gak semua kebohongan juga terlihat dari mata kan." Kata Devano dengan nada yang sedikit tegas sehingga membuat hulya diam seribu bahasa.
Setelah mengatakan itu Devano kembali mengalihkan fokusnya ke handphone dan hulya hanya diam dan menundukkan kepalanya,di dalam diam hulya sebenarnya hati hulya menangis di dalam dadanya. Perkataan Devano barusan membuat Ari matanya keluar sehingga matanya perih, sebenarnya hulya itu juga bingung kenapa dia bisa menangis hanya kerena perkataan Devano barusan, padahal sebelum-sebelumnya hulya lebih dari itu te sakitnya apa lagi melihat suami nya sendiri selingkuh di depan matanya tapi hulya tidak pernah selemah ini,apakah hulya mulai mencintai Devano deandra yang merupakan suami psikopat tingkat dewa.
"Hulya." Kali ini Devano yang memanggil hulya.
Hulya hanya berdehem dan tetap menundukkan kepalanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com