webnovel

suamiku psikopat 43 (isi kartu ucapan bunga)

ketika hulya memindahkan bunganya ternyata ada sebuah kartu ucapan yang ada di bunga itu, dengan cepat hulya membuka kartu ucapan itu siapa tau di dalam kartu ucapan itu ada nama pengirim bunga mawar kesukaan hulya itu.

Isi kartu ucapan:

Hay hulya, apa kabar aku memberikan kamu bunga yang kamu sukai karena aku tau kamu tidak pernah lagi mencium bunga kesukaan kamu ini dan tenang saja aku akan mengirimkan nya setiap hari untuk kamu.

Dari penggemar rahasia.

Kurang lebihnya seperti itu lah isi kartu ucapan bunga yang di kirimkan kepada hulya secara rahasia,hulya pun langsung membuang kartu ucapan itu di tong sampah.

"Bikin pusing saja"(kata hulya yang acuh akan kartu ucapan itu) setelah itu hulya melanjutkan kegiatan memindahkan bunga-bunga cantik itu ke vas bunga yang sudah ada airnya.

"Jangan pernah layu ya,karena jika kalian layu tak ada lagi penyemangat ku"(kata hulya bermonolog dengan bunga-bunga mawar itu) setelah itu hulya memutuskan untuk membersihkan dirinya karena sebentar lagi dia mau masak makanan siang.

Setelah selesai membersihkan dirinya hulya langsung turun ke bawah dan menuju dapur, sampai nya di dapur tidak ada Ica atau para maid lainnya,hulya heran kenapa mereka tidak ada di dapur padahal sekarang sudah waktunya masak makanan makan siang.

"Kenapa bengong." kata Devano yang mengagetkan hulya.

"Dev....,kemana para maid." kata hulya.

"Lagi istirahat." kata Devano enteng.

"Apa...., Istirahat yang benar saja jam sekarang masih istirahat. Kan mau masak makan siang, gak biasanya mereka seperti ini." kata hulya kaget dan langsung ingin pergi nyamperin para maid.

"Aku yang suruh mereka istirahat." kata Devano datar.

"Apa....., Terus siapa yang akan masak " kata hulya heran dengan Devano.

"Ya kamu lah." kata Devano.

"Kamu gila ya dev...,aku gak bakalan sanggup." kata hulya kesal.

"Kenapa gak sanggup." kata Devano.

"Dasar bodoh,aku mana sanggup memasak untuk semua orang yang ada di mansion ini, bodyguard nya aja banyak mana para maid dan kamu ,aku . Kamu mikir dong kalo hanya aku yang masaknya." kata hulya sangat kesal dengan devano.

"Ya terserah,inget jam 12 siang sudah harus siap semua." kata Devano.

"Apa sih Dev maksud kamu..., Apa aku sudah melakukan kesalahan lagi apa ini hukuman' lagi Dev." kata hulya yang sudah ingin meneteskan air matanya.

"Iya ini hukuman." kata Devano.

"Hukuman apa lagi Dev." kata hulya yang sudah meneteskan air matanya.

"Hukuman karena kamu telah berpaling dengan dokter Azam." kata Devano datar.

"Aku gak pernah sekalipun berpaling dari kamu Dev..." kata hulya yang sudah kesal kembali dengan tingkah Devano.

"Itu menurut kamu dan inget ya hulya,kamu harus berhati-hati bersikap jika tidak ingin selalu di hukum." kata Devano sambil mencengkram erat dagu hulya, sampai membekas.

"St.... Kamu menyiksa ku lagi." kata hulya sambil menitihkan air matanya.

Devano melepaskan cengkeramannya terhadap hulya dan langsung pergi meninggalkan hulya sendirian di dapur.

Hulya POV:

Ya Allah kenapa hamba harus menjalani skenario hidup seperti ini,kenapa hamba harus memiliki suami sekejam Devano. Bukannya hamba tidak bersyukur tapi hamba merasa takdir kehidupan hamba sedang di permainkan.

Astaghfirullah halazim,ya Allah maaf kan hamba sudah berfikir seperti itu hanya satu yang hamba inginkan berikan lah kesabaran yang besar ke pada hamba supaya hamba bisa melewati hadiah istimewa yang engkau berikan ke pada hamba,amin ya rabbal Alamin.

SKIP:

Sekarang hulya sedang menata makanan di meja makan tepat pada pukul 12 siang hulya sudah selesai memasak semua makanan nya, makanan yang hulya masak adalah,sayur asam,ayam kecap dan ayam goreng. Sedangkan untuk devano ada lempah tambahan yaitu lempah buah nanas campur ikan ciu Bangka.

Devano melihat makanan yang sudah tertata rapi di hadapannya kagum karena hulya bisa melewati hukuman yang di berikan nya,hulya memang wanita hebat.

Ketika hulya sudah menyelesaikan tugasnya menata makanan hulya berniat ingin pergi ke kamarnya dia ingin istirahat,tapi tindakan hulya di hentikan oleh Devano.

"Mau kemana."kata Devano.

"Ke kamar istirahat." kata hulya.

"Gak makan." kata Devano seolah-olah bertanya tapi menggunakan nada bicara datar.

"Gak udah kenyang liat nya." kata hulya sinis.

"Kalo gitu temenin aku makan." kata Devano.

"Ada pacar kamu kan,sana minta temenin dia aja." kata hulya.

"Dia tidak datang." kata Devano.

"Ya di suruh datang lah." kata hulya.

Devano tidak menjawab perkataan hulya dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan menuju hulya. Dengan cepat devano menggendong hulya ala bridal style tanpa ada rasa berat sedikit pun.

"Aaaaa....." kata hulya kaget.

"Dev turun kan aku,aku bisa jalan." kata hulya kesal.

Devano tidak menjawab dia tetap melangkah menuju meja makan. Setelah sampai meja makan hulya langsung didudukan Devano di kursi makan dan Devano juga duduk tapi duduknya menghadap ke hulya dia ingin hulya yang menyuapinya makan.

"Suapin." kata Devano datar.

"Apa...." kata hulya kaget.

"Suapin aku makan." kata Devano.

"Ada tangan kan, jadi suapin sendiri." kata hulya.

"Kamu mau aku hukum lagi hulya." kata Devano dengan aura membunuh.

"Tidak... Tidak...,oke aku suapin." kata hulya.

Dengan terpaksa hulya pun menyuapi Devano makan.

"Kasar banget sih..." kata Devano.

"Ck udah bagus di suapin." kata hulya kesal.

"Tapi jangan kasar-kasar." kata Devano juga kesal.

Ketika hulya ingin menjawab perkataan Devano tiba-tiba handphone Devano berdering dan tertera lah nama mama yang ada di layar handphone Devano. Tapi tak ada niatan buat devano untuk mengangkat telpon dari mamanya,dia hanya melihatnya saja.

"Ck mama nelpon kenapa gak di angkat." kata hulya kesal.

"Sibuk." kata Devano singkat.

"Durhaka baru tau rasa." kata hulya sinis.

"Angkat aja kalo mau." kata Devano.

"Oke." kata hulya dan langsung mengangkat telpon dari mamanya devano.

"Hallo assalamualaikum ma." kata hulya.

"Waalaikumussalam, akhirnya di angkat juga tapi kok kamu yang ngangkat nya sayang Dev mana." kata Ayana mamanya devano.

"Dev sibuk ma." kata hulya.

"Oh ya udah,mama cuma mau bilang besok ajak Devano kerumah mama sama papa ya soalnya ada sesuatu yang harus di bicarakan." kata Ayana serius.

"Baik ma,nanti hulya sampai kan ke devano." kata hulya.

"Kamu ikut ya sayang, soalnya ini tentang kalian berdua." kata Ayana.

"Iya ma." kata hulya.

"Nak kamu sehat kan." kata Ayana.

Ayana heran kenapa hulya tidak pernah bisa di hubungi dan sepertinya suara menantunya sekarang agak kurang sehat.

"Iya ma, hulya sehat kok." kata hulya berbohong karena sebenarnya hulya sekarang sedang meriang.

"Kamu yakin sayang." kata Ayana.

"Iya ma hulya yakin." kata hulya meyakinkan Ayana.

"Ya udah kalo gitu mama tutup dulu ya , assalamualaikum." kata Ayana.

"Waalaikumussalam ma." kata hulya.

Setelah menutup kan telpon hulya melihat ke arah Devano ternyata makanan Devano masih sama seperti yang di tinggalkan hulya pas telponan dengan Ayana mamanya devano.

"Kenapa belum di habiskan." kata hulya.

"Mau di suapin kamu." kata Devano datar.

"Ck manja." gerutu hulya.

"Aku denger hulya." kata Devano.

Hulya pun mulai menyuapi Devano dengan telaten,kali ini hulya benar-benar ikhlas menyuapi Devano karena hati hulya lebih mendingan setelah bertelponan dengan mertuanya barusan. Setelah devano selesai makan baru hulya mengatakan bahwa Ayana mengajak mereka untuk kerumahnya nya.

"Dev tadi mama telpon, katanya kita di suruh kerumah mereka besok.'" kata hulya.

"Jam berapa." kata Devano.

"Gak tau pagi mungkin." kata hulya.

"Oke." kata Devano.

Setelah mengatakan itu Devano meninggalkan hulya sendirian di meja makan.

"Hanya oke." kata hulya kesal.

Setelah itu hulya pun langsung membereskan sisa makanan Devano dan langsung mencucinya, sampai di dapur ternyata para maid juga baru selesai makan dan mereka pun mencuci piring bersama-sama.

Bersambung ....

hanya penulis biasa dan masih banyak kekurangan nya, jangan lupa riview ya biar saya tau di mana letak kesalahan saya,dan jangan lupa juga untuk tekan tombol power stone serta bintang nya ya teman-teman(^^). selamat membaca semoga suka dengan ceritanya^^

Bangka Belitung

Desa pangkal niur, 23 Januari 2021

eka63_63

Eka63_63creators' thoughts
Next chapter