webnovel

Bab. 23 Konferensi Pers 4

Hotel Snow Dragon

Roy yang melihat tuan mudanya sedang menahan marah dan nona mudanya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya serta mendengar semua pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan dan menjatuhkan nonanya Roy pun ikut tersulut emosinya. Tapi dia berusaha menahan agar tak meledak. Setelah bisa mengendalikan dirinya, Roy memberi kode kepada MC untuk menyudahi pertanyaan.

"Untuk semua awak media untuk pertanyaannya sudah cukup dan nanti akan dijawab oleh yang bersangkutan, jika memang nanti masih ada waktu lagi dipersilahkan bertanya kembali" ucap MC memotong ucapan wartawan yang masih ricuh dan ingin bertanya.

"Baik kita mulai dari pertanyaan yang ditujukan kepada tuan Axel tentang video itu benar atau tidak serta kenapa nona Via tak pernah diketahui oleh publik kalau nona Via adalah keturunan dari keluarga Prayuda" lanjut MC membacakan ulang pertanyaan dari wartawan.

"Selamat pagi semua perwakilan awak media. Untuk video itu benar seperti dikatakan oleh adik saya Via. Waktu itu saya menjemputnya sehabis nonton dengan sahabat-sahabatnya disalah satu mall di kota ini. Disaat dalam perjalanan saya ingin menjemput Via, ada telepon dari klien yang meminta bertemu hari itu juga di restoran hotel tersebut. Saya tak bisa membatalkan karena ini penting dan Via pun tak keberatan menemani saya menemui klien di hotel tersebut. Kami keluar dari hotel tersebut sudah sore. Dan kenapa publik tak mengetahui jika tuan Raksa memiliki tiga anak yang terdiri dari satu laki-laki yaitu saya dan dua perempuan yaitu Tia dan Via. Memang selama ini publik hanya tahu bahwa tuan Raksa hanya memiliki anak yang dua orang saja, Axel dan Tia. Via memang dari kecil tak suka diekspos, baginya menyulitkan dia nanti jika ingin melakukan sesuatu. Dan tak ingin dihormati atau hal yang lainnya. Via itu lebih senang hidup sederhana dan jarang menggunakan nama Prayuda kalau bukan penting atau mendesak. Jadi jangan menyudutkan adik saya lagi tentang video yang tprp ersebar tersebut. Terima kasih" jelas Axel panjang lebar.

"Terima kasih tuan Axel untuk jawaban dari pertanyaan wartawan yang ditujukan kepada anda. Selanjutnya mari kita dengarkan jawaban dari tuan Elang" ucap MC meminta tuan Elang memberi jawaban dari pertanyaan wartawan tadi

"Selamat siang semuanya. Untuk bukti yang menyatakan kalau video itu tak benar. Saya punya yang aslinya. Nanti Roy akan memperlihatkan video aslinya bukan editan.

Maaf tuan Elang, apakah anda tak marah sama sekali dengan nona Via saat melihat video ini beredar luas baik di dunia maya dan berita utama. Apakah ada dampak dari pemberitaan tersebut" tanya salah satu wartawan. Untuk pertanyaan yang mempertanyakan saya beruntung atau tidak menikah dengan via, saya jawab beruntung. Untuk pertanyaan selanjutnya yang ingin tahu apakah Via istri saya masih virgin atau tidak, itua jawab masih virgin dan itu membuat saya bersyukur mendapatkannya. Bukankah di dunia ini mendapatkan wanita yang akan menjadi istri yang masih virgin saat malam pertama itu sulit bagaikan menemukan sebuah harta karun. Video itu memang benar sebelum acara pernikahan kami, jauh sebelum itu saya sudah mengetahui perihal video itu. Untuk pertanyaan selanjutnya yang bilang saya kecewa dan marah pada Via karena memberikan keperawanannya kepada orang lain tak perlu saya jelaskan lagi karena sudah jelas kalau Via menjaga keperawanannya untuk suaminya nanti yaitu saya. Jadi jangan pernah menghina atau menyudutkan Via sebagai wanita murahan atau lainnya karena saya tak akan terima. Saya pastikan jika ada yang masih melakukan hal itu, akan saya tuntut. Terima kasih" ucap Elang dingin, tegas dan penuh dengan penekanan disetiap kalimat.

Elang langsung memberikan kode pada Roy untuk memperlihatkan video yang aslinya kepada awak media.

"Tuan Axel, tuan Elang, nona Via dan tuan Roy apakah ada tambahan lagi atau mau memberi waktu untuk para wartawan bertanya kembali" tanya MC mencoba setenang mungkin padahal sudah tak karuan perasaannya

"Satu pertanyaan lagi saja karena waktu sudah menunjukan untuk makan siang" ucap Roy

Para wartawan mengangkat tangannya agar terpilih. Mereka mempersiapkan pertanyaan karena tak ingin cepat puas lebih dahulu. Akhirnya terpilih salah satu wartawan wanita yang duduk di paling belakang.

"Selamat siang, saya Soraya dari perusahaan multimedia Surya. Ingin mempertanyakan kepada tuan Elang dan nona Via. Kabar yang saya dengar umur nona dan tuan selisih sekitar 10 tahun yang beredar. Apakah itu tak jadi masalah karena jarak umur yang terlampau jauh. Apakah benar pernikahan ini berdasarkan alasan kerja sama bisnis? Apakah nona Via akan menunda kehamilan nantinya mengingat kalau nona masih kuliah di Universitas Harapan Mulia yang masuk menggunakan jalur undangan beasiswa? Apa nona akan berhenti kuliah setelah menikah dengan tuan Elang. Terima kasih" ucap Soraya yang mengajukan pertanyaan.

"Baik terima kasih untuk pertanyaannya. Umur saya saat ini 30 tahun dan Via 19 tahun, itu bukan suatu masalah dalam hubungan kami dan yang pastinya saya harus lebih memahami dan mengerti sikap Via. Jika memang alasannya bisnis itu tak mungkin juga. Harusnya saya lebih diuntungkan karena hal tersebut. Saya diperkenalkan oleh tuan Raksa untuk mengenal putrinya, awalnya saya sempat menolak karena setahu saya putrinya sudah mempunyai kekasih. Tetapi tuan Raksa menjelaskan kalau putrinya yang ingin diperkenalkan ke saya itu yang bungsu dan saya pun kaget ternyata tuan Raksa mempunyai dua orang Putri. Jika saya mau tuan Raksa ingin awalnya berkenalan setelah itu tunangan terdahulu tapi saya memberitahu kalau setuju langsung menikah saja tanpa tunangan dan beliau setuju menurutnya itu lebih baik lagi dari pada pacaran atau tunangan. Karena tuan Raksa tak ingin putrinya di manfaatkan orang lain atau sebagainya. Kita juga tak menunda kehamilan, saya juga ingin Via secepatnya hamil anak saya tapi kita tak ingin terlalu memaksakan biar berjalan seperti apa adanya dulu. Biar kita puasin dahulu masa pacaran setelah nikah karena kita tak pernah bertemu atau menjalani masa pacaran seperti orang lain lakukan. Via memang benar mendapatkan undangan beasiswa di universitas tersebut dan dia selalu mendapatkan nilai yang memuaskan selama kuliah disana. Kalau untuk berhenti kuliah belum tahu pastinya, saya masih belum memberi izin untuk Via kembali kuliah lagi. Apa kamu mau mengatakan sesuatu sayang? " jawab Elang atas semua pertanyaan Soraya dan bertanya lembut kepada Via, dan itu membuat semua perwakilan media kaget dan tak percaya jika tuan Elang sang pengusaha sukses yang terkenal dingin dan kejam bisa seperti itu.

Via hanya menggelengkan kepala sebagai kode kalau itu sudah cukup dan tak ingin memberi jawaban yang lainnya.

MC yang membawa acara tersebut pun menutup jalannya acara mengucapkan terima kasih kepada semua wartawan yang datang dan memberitahu kalau tuan Elang sudah mempersiapkan jamuan makan siang untuk semua orang yang ada disini di ruang perjamuan yang tak jauh dari aula konferensi pers berlangsung.

Para wartawan yang mendengar hal itu terlihat senang dan bahagia. Terlebih mereka dijamu di hotel yang mewah dan hanya golongan tertentu yang bisa masuk dan makan di restoran hotel tersebut.

Elang langsung berdiri dan langsung diikuti Via yang langsung melingkarkan tangannya di lengan Elang dan itu tak luput dari jepretan foto para wartawan. Elang dan Via berjalan keluar menuju ruang perjamuan di susul oleh Axel dan Roy yang mengikuti di belakang.

Tak lama mereka pergi disusul oleh MC sebagai pemandu jalan untuk wartawan menuju ruang perjamuan yang dimaksud tadi.

Mereka semua tiba di ruang perjamuan yang sudah ada Elang, Via, Axel dan Roy yang sudah menempati meja yang posisinya ditengah-tengah. Semua yang tiba langsung menempati bangku yang diantar oleh pelayan di hotel tersebut. Makanan langsung disajikan oleh para pelayan.

Roy memberitahukan sebagai wakil tuan mudanya bahwa jamuan ini sebagai ucapan terima kasih untuk waktu dan jamuan pengganti karena waktu acara pernikahan tuan Elang tertutup rapat untuk media yang tak bisa meliput langsung jalan acaranya. Mereka makan dengan tenang.

ตอนถัดไป