Tara menatap Yura dan tersenyum, "Kenapa? Kamu masih tidak percaya padaku? Tapi bagaimanapun aku telah menyelamatkanmu, kalau tidak kamu mungkin sudah meninggal di rumah sakit sekarang. Bukan begitu?"
Yura mendengus. Dia tidak ingin berbicara dengan Tara.
"Sangat menyedihkan. Kupikir kamu bisa dekat denganku lagi. Aku tidak sabar menunggumu bangun tadi. Kenapa kamu begitu benci padaku setelah bersama Dion? Laki-laki itu sudah berbicara buruk tentang aku, ya?" Penampilan munafik Tara membuat Yura merasa mual.
Yura yang tanpa ekspresi berkata, "Apakah kamu sudah selesai? Bisakah kamu keluar? Jangan bicara terlalu banyak omong kosong denganku. Lebih baik aku memikirkan tujuan kenapa kamu membawaku ke sini."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com