Namaku adalah Snow, sebelum menjadi berandalan dan gelandangan bersama adikku, aku adalah salah satu kelinci percobaan yang digunakan untuk menguji Serum X. Serum X adalah sebuah serum yang merupakan jawaban dari revolusi tentang berbagai teori konspirasi evolusi makhluk hidup selama ini, sayangnya penelitian ini menggunakan serum tersebut bukan kepada hewan-hewan ternak, namun diuji cobakan pada anak-anak. Ini terjadi sekitar 10 tahun lalu, seorang profesor terkenal yang baru saja menerima Nobel karena penemuannya, namanya adalah Prof. Light. Namun sebenarnya serum yang dia temukan bukan untuk evolusi mahkluk hidup yang wajar, dia menemukan sebuah serum yang bisa membuat kelinci percobaannya memiliki kekuatan yang melampaui batas wajar yang tidak bisa diterima akal sehat, hukum fisika, anatomi manusia, dan lain sebagainya.
Untuk mengujinya dibutuhkan anak-anak berumur 7 sampai 10 tahun, alasan menggunakan anak-anak deangan umur tersebut adalah karena pada umur ini manusia akan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga efek dari serum tersebut bisa maksimal dan memerlukan waktu pengamatan yang singkat.
Namun sebelum memulai penelitian tersebut, anak-anak akan dihapus semua ingatannya, mulai dari namanya, keluarganya, dan semua kenangannya. Masih belum diketahui apakah efek dari hilangnya semua ingatan kami saat itu, setelah semua ingatan di hapus, kami akan disuntik dengan serum X. Pasca penyuntikan, tubuh kami akan langsung mengalami kejang-kejang hebat dan demam yang sangat tinggi. Setelah seminggu semua rasa sakit itu hilang, lalu kami melalui tahap berikutnya yaitu tes fisik, mungkin yang ada dipikiran kami dengan yang ada dipikiran professor berbeda, karena kami berfikir kalau tes fisik adalah sekedar pengecekan kondisi tubuh kami, tapi sayangnya tidak.
Kenyataanya adalah kami disiksa 10 kali dalam 24 jam, aku tidak tau siksaan seperti apa yang dirasakan teman-teman lain, tapi kalau penyiksaanku sendiri dengan cara dicambuk, dilempari pisau sampai tubuhku penuh dengan luka jahitan, dikejar-kejar seekor cheetah yang sudah dimutan, dan direndam dalam bak mandi berisi es yang sangat banyak. Saat "penyiksaan" inilah kekuatan diluar akal sehat manusia kami muncul, sebagai contoh ada yang bisa bernafas dalam air, ada yang bisa mengeluarkan sayap dari punggungnya, dan masih banyak yang lain. Kemampuan diluar akal tersebut dinamakan Gen-X singkatan dari "Generation of serum X", aku sendiri memiliki Gen-X yang diberi nama Speed-Up. Setelah Gen-X kami muncul, kami diberi nama sesuai dengan tipe Gen-X yang kami miliki. Professor memberiku nama Snow karena saat tubuhku mencapai suhu dibawah suhu normal manusia pada umumnya maka kecepatan gerakku akan meningkat 3x lipat dari kecepatan maksimalku.
Setelah 2 tahun menjadi kelinci percobaan di laboratorium, aku menemukan seorang gadis berumur 7 tahun yang memiliki warna rambut, mata, dan kontur wajah yang sama sepertiku. Aku mulai menganggapnya seperti saudariku sendiri, saat pertama bertemu dengannya, aku memberitahu beberapa persamaan kami yang membuatnya percaya kalau kami adalah saudara. Bermodal beberapa kemiripan, kami semakin dekat layaknya saudara kandung. Kadang saat tengah malam yaitu saat penjagaan lengah, aku menggunakan Gen-Xku untuk berlari ke kamarnya hanya untuk membacakan dongeng sebelum tidur, agar dia tidak ketakutan dan tidur dengan nyenyak. Tapi yang membuat hatiku sakit adalah tes fisik yang dia alami, aku benar-benar tidak kuat melihatnya menjalani penyiksaan itu, setelah menyelesaikan tes fisik dia dengan penjaganya melewati kamar kacaku sambil tersenyum dengan banyak luka di tubuhnya.
Aku sempat menguping pembicaraan penjaga yang lewat depan kamarku, bahwa dia adalah kelinci percobaan yang aneh, karena sudah beberapa kali melewati berbagai tes fisik tapi tubuhnya sama sekali tidak menunjukan kemajuan. Yang membuatku semakin iba ialah saat para penjaga mengatakan bahwa besok adalah tes terakhirnya kalau dia tetap tidak bisa mengeluarkan Gen-X miliknya maka dia akan dibunuh karena dianggap percobaan yang gagal. Karena itu, malam harinya aku nekat membawanya keluar dari lab gila itu, kami pun menjadi buronan mereka selama 1 tahun dan selama setahun itu pula aku dan dia dirawat oleh seorang nenek tua yang tinggal dipelosok desa, nenek itu bernama nenek Jeannie, dia sangat baik dan lembut saat merawat kami, dia juga yang telah memberikan nama pada adikku, Setelah setahun dirawatnya kami mendengar bahwa laboratorium itu ditutup karena dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia berat, dan Prof. Light dipenjara.
6 tahun kemudian nenek Jeannie meninggal, kami terpaksa menjadi anak jalanan karena tiada satupun warga desa yang mau merawat kami, karena mereka tau kalau kami ini bukan manusia biasa dan tidak memiliki hubungan darah dengan nenek Jeannie.
Setelah itu Aku menjadi pencuri dan tidak diketahui adikku, dia berfikir kalau aku bekerja serabutan, hanya inilah satu-satunya cara agar aku dan adikku bisa bertahan hidup. Sampai hari dimana Lilith diculik oleh preman jalanan, mereka memaksaku mencari uang 1.000$ dalam semalam untuk menebusnya.
Tapi berkat Nightmare, Lilith selamat dan kami diberi pekerjaan, tempat tinggal, dan uang saku tiap bulan diluar gaji kami. Kalau bukan karena dia entah bagaimana nasib kami kedepannya, aku sudah bersumpah pada diriku sendiri kalau aku akan mengabdikan diriku padanya, tapi kalau sampai keselamatan Lilith terancam maka aku tidak akan memaafkannya.
***
"Kakak bangun, ini sudah pagi."
"Iya sebentar."
Tak lama terdengar telepon rumah berdering.
"Kakak, bisa kau angkat teleponnya, aku sibuk menyiapkan sarapan."
***
"Hallo."
"Ya hallo Snow, apakah tidurmu nyenyak?"
"Ya, terimakasih atas semua kebaikannya. Berkat anda kami bisa tidur, makan, dan berpakaian layak sekarang. Tapi apa kami memang pantas menerima semua ini?"
"Tenang saja, aku sudah bicara dengan atasanku kalau kalian boleh menggunakan semua aset milik infinite. oh iya, tujuanku menelpon adalah untuk mengingatkanmu supaya pergi ke kantor 2 jam lagi, ada yang ingin aku bicarakan."
"Baik."
"Kalau begitu sampai ketemu 2 jam lagi."
"Baik, saya akan sampai tepat waktu."
***
"Kakak, kalau sudah selesai segera mandi ini sarapannya sudah siap."
"Ya, terimakasih lilith."
Aku sangat bersyukur hari-hari damai tanpa kejahatan seperti ini akhirnya terwujud. Sambil berendam aku melepas segala beban pikiran yang ada selama ini, dan memikirkan rencana kedepannya agar hidup damai seperti ini tetap berlanjut. Sebaiknya aku segera keluar atau Lilith bisa memarahiku.
"Kakak, aku baru saja mendapat telpon dari Nightmare lagi, katanya kakak akan ditugaskan di lapangan bersama dengannya."
"Aku sih tidak masalah, lalu bagaimana denganmu?"
"Kalau aku katanya akan ditempatkan dibagian administrasi, soalnya hanya aku yang pandai membuat semacam laporan-laporan, terlebih lagi aku belum bisa mengeluarkan Gen-Xku."
Sudah sewajarnya ini terjadi, karena selama 6 tahun hidup bersama Nenek Jeannie aku sama sekali tidak mengizinkan Lilith mempelajari Gen-X miliknya, karna aku takut akan ada sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Setelah sarapan kami segera menuju kantor, tapi saat membuka pintu depan kami bertemu dengan seseorang dengan penampilan rapih dan memakai jas laboratorium, tapi yang membuat aneh adalah warna rambutnya, hijau dan putih yang panjang dan diikat dengan gaya ponytail. Sambil menghisap rokok dia menyapa kami.
"Selamat Pagi."
"Selamat Pagi, maaf anda ini siapa?"
"Salam kenal tetangga, namaku Tree. Aku tinggal tepat disebelah apartmenen kalian."
"Saya Snow dan ini adik saya Lilith."
"Tidak perlu takut, aku bukan orang jahat. Lagi pula kita ini sekantor."
"Maksud anda?"
"Aku sudah dengar dari Night, kalian adalah pengguna Gen-X sama seperti kami. Tapi aneh juga ya, seharusnya dalam satu kota tidak mungkin ada lebih dari 7 orang pengguna Gen-X."
"Saya tidak terlalu paham."
"Jadi begini, setelah lab dibubarkan, hanya bersisa sekitar 200 orang pengguna Gen-X yang masih hidup dan mereka disebar di berbagai kota di seluruh penjuru dunia, dan dalam satu kota hanya terdiri dari 7 orang saja, setelah dilepas kami dibiarkan hidup sendiri. Maka tidak heran banyak dari kami yang melakukan tindak kriminal."
Menurut penjelasan dari Tree tadi, aku bisa mengasumsikan kalau anggota infinite dulunya adalah seorang barandalan juga, dan setelah kupikir lagi nasib kami jauh lebih baik dibandingkan mereka, karena setidaknya kami mendapat kasih sayang dari nenek Jeannie, walaupun hanya sebentar tapi itu sangat cukup untuk kami.
"Mari kita ke kantor bersama."
Kami bertiga menuju ke kantor, sepanjang jalan menuju kantor kami meembicarakan banyak hal, mulai dari keseharian mereka, sampai berbagai macam insiden yang Tree dan Nighrmare alami saat bertugas.
"Ngomong–ngomong Tree, Nightmare itu tipe Gen-Xnya apa?"
"Ah... sepertinya saat kalian bertemu, dia memamerkan Gen-X miliknya ya. Tapi maaf aku tidak bisa memberitahu kalian rincinya, karena aku sudah berjanji tidak akan bilang siapapun. Tapi yang bisa aku beritahu pada kalian adalah dia memiliki banyak sekali Gen-X dalam tubuhnya."
"Tapi bukannya tidak mungkin kalau seseorang bisa memiliki lebih dari 1 Gen-X dalam tubuhnya?"
"Bukti nyata ada di depan kita sekarang, Night terbukti sehat-sehat saja sampai sekarang. Aku menghargai rasa penasaranmu tapi sebaiknya kamu jangan menanyakan bagaimana dia mendapatkan semua Gen-X itu padanya."
"Kenapa?"
"Dia tidak menyukainya."
Obrolan kami berakhir canggung, kami hanya terdiam sampai kami tiba di depan pintu kantor. Gedung yang digunakan sebagai kantor ini terlihat seperti gedung klasik yang masih kokoh, lantai dasar adalah lobby dimana ada satu orang yang bertugas menerima tamu, misi, maupun surat yang ditujukan kepada Infinite. Tepat di sebelah kanan lobby ada sebuah Cafe untuk istirahat anggota, di lantai 2 ada ruang perawatan tempat Tree bekerja, dan di lantai tiga adalah Kantor utamanya. Kami cukup terkejut karena hanya aku dan Lilith yang bekerja di sini, kami sudah melihat sekeliling tapi kami tidak menemukan Nightmare. Tak lama terdengar suara pintu yang terbuka.
"Oh kalian sudah sampai."
"Selamat pagi."
"Ya selamat pagi, bagaimana pagi kalian?"
"Pagi kami ba...."
Kata-kataku terhenti saat menyadari sesuatu.
"Nightmare apa tadi kamu keluar dari pintu itu?"
"Tentu saja, memangnya kenapa?"
"Disitu tertulis Leader, apa kamu pemimpin kami?"
"Hahaha, tentu saja akulah Leadernya."
Aku tidak menyangka kalau dia adalah leader disini. Nightmare menjelaskan kalau departemen ini baru berdiri selama 3 bulan jadi belum banyak pegawai, hanya Lilith yang bekerja di bagian administrasi, sedangnya kerja lapangan hanya aku, ternyata Nightmare dan Tree jarang turun ke Lapangan karena mereka sibuk mengurus berkas-berkas dari atasan. Atasan kami adalah seorang jendral, bisa dibilang kalau di ibaratkan departemen ini sebuah sekolah, jendral adalah kepala sekolah sedangkan Nightmare dan Tree adalah wali kelas.
"Ngomong-ngomong Snow, berapa umurmu?"
"Umurku 18 tahun. Memangnya ada apa dengan umurku?"
"Tidak ada apa-apa, kalau kamu Lilith?"
"Saya baru 16 tahun."
"Kalau begitu umurmu pas sekali Snow, aku akan memberikan misi pertamamu."
"Misi seperti apa itu?"
"Misinya adalah ini."
Dia menyodorkan map berisi dokumen-dokumen misi.
"Dia adalah Netral, dia murid sekolah menengah atas di distrik C ini, tugasmu adalah menjadi temannya dan mengawasinya."
"Tunggu, teman?"
"Ya, simpelnya kamu akan menjadi salah satu murid di sana"
Entah apa yang dipikirkan Nightmare dan atasan menyuruhku untuk melakukan misi ini, terlebih lagi aku dimasukkan dalam kelas di tahun ke-3 dan aku tidak pernah sekolah sebelumnya, pasti akan membuat suasana canggung saat aku masuk. Tapi wajah dari foto ini, kalau diperhatikan lagi aku seperti pernah melihatnya tapi dimana?
"Permisi apa ada orang di dalam kepala Snow?"
"Eh! Maaf Nightmare, aku sedikit melamun tadi."
"Panggil saja aku Night, karena kalau di panggil dengan nama lengkapku terkesan menyeramkan. Baiklah, untuk tambahan informasi kamu akan berangkat sekolah mulai besok, aku akan meminta kurir untuk mengirimkan semua kebutuhan sekolahmu."
Dia mengatakan padaku dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, misi perdana ini malah menambah rasa penasaranku, apa sebenarnya tujuannya dan apa Gen-X miliknya, ini adalah misteri utama yg harus ku ketahui. Netral ya?
"Kehidupan Palsu di sekolah akan hadir dalam hari–hariku kini"