webnovel

Mulai Bersenang-senang

Dalam Menara Pengadilan

"Te..Teriakan siapa itu..!" Teriak Spandam

"Itu dia..!" Kata Kalifa

"Jadi mereka telah tiba.." Kata Kaku

"Aku penasaran kenapa dia memanggil kita.." Kata Lucci yang lalu berjalan ke arah balkon Menara Pengadilan sambil menarik Klon Robin

Anggota CP 9 yang lain kemudian juga mengikuti Lucci ke arah Balkon

Spandam yang di tinggalkan sendiri juga segera mengikuti para anggota CP 9

"Hoo Kalian ternyata masih berani untuk keluar juga ya.." Kata Luffy yang melihat kemunculan para anggota CP 9

Sebelum Lucci sempat berbicara, Spandam yang baru saja tiba Langsung berteriak "Apa menurutmu setelah menyerang Enies Lobby kalian akan lolos begitu saja..?!"

"Tindakan kalian adalah kejahatan terbesar..! Lihat saja akan aku pastikan kalian di siksa saat kalian di tangkap..!"

"Tangkap..? Kau terlalu melebih-lebihkan kemampuanmu katak. Lagipula siapa sih kau itu.." Kata Luffy

"Ka..Katak..?!"

"Kurang ajar kau..! Kita lihat nanti saat Buster Call menargetkan kalian, apakah kau masih bisa berlagak hebat dan aku adalah Pemimpin CP 9..!" Teriak Spandam

----------

"Hei apa yang dimaksud Pemimpin Spandam dengan Buster Call..?"

"Apakah ini semacam pengumuman..?"

"Aku merasakan firasat buruk dari percakapan itu.."

--------------

"Buster Call..?" Kata Luffy yang pura-pura bingung

"Huh Kau tidak tahu..? Ya itu wajar bagi kriminal yang mengaku sebagai pahlawan sepertimu untuk tidak mengetahuinya ..!"

"Biar aku katakan, sesaat lagi pulau ini akan di serang oleh sepuluh Armada Angkatan Laut secara habis-habisan. Dan tujuannya adalah untuk memusnahkan kalian hahaha..!" Teriak Spandam

"Oi Bukankah Masih Ada ribuan Prajurit Angkatan Laut dan Petugas Pemeritah di pulau ini..?!" Kata Luffy yang menjadi

"Tidak masalah jika mereka di korbankan untuk menghentikan kalian merebut Nico Robin kembali..!" Kata Spandam dengan kejam

"Karena ini semua demi Keadilan..!" Kata Spandam

"Begitu, demi keadilan ya.." Kata Luffy

Kemudian Luffy melemparkan Petir ke arah Bendera Pemerintah Dunia yang berada di Menara Pengadilan. Seketika Bendera itu langsung terbakar

Perbuatan ini membuat terkejut para Anggota CP 9, Juga para Prajurit Angkatan Laut dan Petugas Pemerintah yang sejak mendengar percakapan itu, terus melihat ke arah Menara Pengadilan

"Jika keadilan memang seperti yang kau katakan.."

"Akan kami hancurkan Keadilan itu..!! Bahkan jika harus melawan Pemerintah Dunia..!" Teriak Luffy

"Kalian semua sudah gila..!" teriak Spandam yang telah terindimitasi oleh Luffy

Luffy mengabaikan teriakan Spandam, dan menatap Law yang kemudian mengangguk saat di tatap oleh Luffy. Law kemudian mengeluarkan Den Den Mushi dari sakunya dan memberikannya kepada Robin yang masih tertutup oleh jubah

Lucci melihat Den Den Mushi yang di keluarkan oleh Law, Mengerutkan keningnya karena dia merasa bahwa ada yang aneh dengan Den Den Muhsi itu

Tapi saat Lucci sedang memikirkan tentang Den Den Mushi itu, terdengar sebuah suara tembakan meriam yang membangunkannya dari pemikiran tentang Den Den Mushi itu

"Mereka Sudah tiba ya.." Kata Lucci dengan suram

"Ketua apakah sudah waktunya..?" Kata Klon Robin tiba-tiba

Perkataan Robin secara tiba-tiba membuat semua Anggota CP 9 mengerutkan Keningnya terutama Lucci

"Ya, kau sudah melakukannya dengan baik.." Kata Luffy

"Memang, aku sudah melakukannya dengan baik.." Kata Robin yang kemudian melepaskan jubahnya

Para Anggota CP 9 segera melebarkan matanya melihat Nico Robin yang lain. Mereka kemudian segera menatap Nico Robin yang berada di sebelah Lucci. Tapi kemudian Nico Robin itu berubah menjadi bunga dan percikan petir. Dan hanya meninggalkan Borgol Batu laut yang telah jatuh ke lantai

"Bagaimana mungkin..!" Teriak Spandam

"Apakah selama ini dia adalah sebuah Klon..?!" Kata Kalifa yang juga terkejut

"Tapi bukankah seharusnya dia kehilangan kekuatannya saat Borgol Batu laut itu terpasang padanya.." Kata Kaku dengan bingung

"Apakah mereka menggantinya dengan yang Borgol Batu Laut palsu.." Kata Blueno

"Jadi begitu.." Kata Lucci tiba-tiba

"Begitu apanya Lucci..?" Tanya Jabura

"Ini semua jebakan dari mereka..!" Jawab Lucci yang telah mencengkeram kedua tangannya

"Kau sudah menyadarinya ya..? Tapi itu sudah terlambat..!" Kata Luffy

"Hal terakhir, bukankah kalian mencari suatu benda, Tunjukan pada mereka benda itu Franky.."

Franky mengangguk dan mengeluarkan Blueprint Pluton dari pergelangan tangannya. Kemudian dia mulai membuka lembaran demi lembaran untuk Kaku dan Lucci yang membuat mereka berdua sangat terkejut

"Itu, jangan-jangan adalah Blueprint Pluton..!" Teriak Spandam

"Berikan Padaku..! Berikan Padaku..! dasar orang rendahan, kalian tidak pantas memilikinya..! Hanya aku yang berhak memiliki ben.." Spandam yang terus berteriak tiba-tiba menjadi berhenti

Karena tenggorokannya telah di tusuk oleh sebuah jari yang tiba-tiba muncul

"Peranmu sudah selesai disini..!" Kata Robin

Melihat pemimpin mereka yang tiba-tiba di serang, anggota CP 9 sama sekali tidak mempedulikan dan hanya menatap Spandam yang berusaha keras untuk menutupi luka dengan kedua tangannya. Karena mereka tahu bahwa kemungkinan orang ini untuk selamat akan sangat rendah

Spandam yang berusaha keras berbicara untuk meminta pertolongan kemudian melihat ada sebuah lengan lain yang tumbuh di lengannya. Bahkan sebelum dia sempat memikirkan apa yang terjadi, Lengan yang tumbuh itu tiba-tiba segera menusuk Jantungnya dan membuatnya langsung terbunuh seketika.

"Pengganggu sudah mati, lakukan Franky.." Kata Luffy

Franky kemudian membakar Blueprint Pluton sesuai dengan perintah Luffy. Karena mereka tidak membutuhkannya lagi, sebab Franky telah lama menguasai cara membuatnya.

Melihat Blueprint yang perlahan-lahan telah menjadi abu itu Kalifa berkata "Jadi ini hasil kerja kita selama lima tahun.."

Kemudian Suara meriam terdengar lagi dan kali ini tembakan itu mengenai bagian atas Menara Pengadilan dan membuat gedung itu bergetar hebat

"Law setelah kau memberikan mereka tempat untuk bertarung, segera susul aku..!" Kata Luffy yang kemudian menghilang

"Aku akan melawan yang membawa merpati itu.." Kata Jinbe

"Aku akan melawan hidung panjang itu.." Kata Zoro

"Yang bertanduk itu sangat lemah, jadi aku akan melawan Pria yang memiliki luka di wajahnya itu.." Kata Sanji

"Kalau begitu biar aku saja yang menghajar Blueno.." Kata Franky

"Pria yang memiliki rambut merah jambu itu, aku akan melawannya.." Kata Usopp

"Kami akan melawan yang memiliki resleting itu.." Kata Chopper dan Bepo

"Hei biarkan aku melawan sekertaris itu ya..?" Kata Reiju pada Wanita yang lain

"Baiklah, kalau begitu kami akan mencari informasi-informasi penting yang pernah mereka kumpulkan.." Kata Nami

"Baik..." Kata Law yang kemudian membuat Room yang cukup besar

"Kalau begitu selamat bersenang-senang dan segera susul Ketua dan Aku setelah selesai.." Kata Law yang kemudian memindahkan semua orang termasuk Anggota CP 9 ke dalam ruangan-ruangan yang cukup besar di Menara Pengadilan

"Sekarang saatnya menyusul ketua.." Gumam Law

---------------

Luffy yang berdiri di tengah-tengah Jembatan Keraguan melihat Kapal Perang Raksasa milik Angkatan Laut yang bahkan lebih besar dari Jembatan ini.

"Aku merasakan lima aura yang kuat di beberapa kapal itu, tapi sebelum mereka menyelesaikan pertarungan di sana, kalian lebih baik berhenti terlebih dahulu.." Kata Luffy yang kemudian menggunakan Haoshoku Haki secara maksimal

Dalam sekejap seluruh Prajurit Angkatan Laut menjadi pingsan kecuali lima Wakil Laksamana yang berada di Armada itu

"Oi yang benar saja..!" Teriak Onigumo di kapalnya melihat para prajurit Angkatan Laut yang satu persatu mulai jatuh pingsan

"Haoshoku Haki ini sudah mencapai tingkat Yonko..!" Kata Momonga dengan suram melihat anak buahnya telah menjadi pingsan

"Bagaimana mungkin di 'Paredise' ada seseorang yang memiliki kekuatan ini.." Kata Doberman dengan suram

"Dari pada kalian terus berdiam diri di kapal itu, mengapa tidak turun ke sini..!" Teriak Luffy yang berada di tengah jembatan keraguan

Kelima Wakil Laksamana yang mendengar teriakkan Luffy, dengan cepat turun dari Kapal mereka masing-masing menuju ke Jembatan Keraguan, dimana sumber teriakan berasal.

Sesampainya di Jembatan Keraguan, Kelima Wakil Laksamana itu telah mengeluarkan senjata mereka masing-masing yang berupa pedang dan sedang menatap seseorang yang berdiri di tengah-tengah Jembatan Keraguan

"Kau adalah The Dreamer..!" Kata Onigumo dengan suram

"Bagaimana mungkin pemula sepertimu memiliki Haki yang begitu kuat..!" Kata Momonga

"Kau adalah orang yang mengalahkan Crocodile..!" Kata Doberman

"Wah wah ternyata kalian mengetahui tentangku. Tapi Wakil Laksamana Momonga, apa salahnya jika seorang pemula memiliki Haki..?" Jawab Luffy sambil tersenyum

Saat Luffy berbicara tiba-tiba Law muncul di sebelahnya. "Oh kau telah tiba Law, Bagaimana kalau kau mengurus kedua Wakil Laksamana itu..?" Kata Luffy yang menunjuk Wakil Laksamana Strawberry dan Wakil Laksamana Yajima

"Baik lah.." Jawab Law yang kemudian menggunakan Room untuk memindahkan dirinya dan kedua Wakil Laksamana itu ke bagian Awal dari Jembatan Keraguan

"Apa maksudmu kau akan melawan kami bertiga..?!" Kata Wakil Laksamana Onigumo

"Kau terlalu meremehkan kami..!" Kata Wakil Laksamana Momonga

"Hm, Kau akan menyesali ini begitu kami menangkapmu..!" Kata Wakil Laksamana Doberman

"Ya aku meremehkan kalian.." Kata Luffy yang kemudian meninju ke arah mereka

"Bahaya..!" Teriak Momonga

"Lighting Fist..!

Tinju petir segera melaju ke arah ketiga Wakil Laksamana itu, tapi dengan peringatan cepat dari Momonga. Mereka bertiga dapat menghindari tinju Petir Luffy

Tinju Petir Luffy terus melaju hingga akhir dari Jembatan Keraguan dan menghancurkan Gerbang yang ada di Akhir Jembatan Keraguan.

"Logia..!" Kata Onigumo dengan suram

"Dan masih salah satu yang terkuat..!" Kata Momonga dengan suram

"Seperti ketiga Laksamana, Logia Petir salah satu yang memiliki kekuatan destruktif sangat tinggi..!" Kata Doberman dengan suram

"Bagaimana para Wakil Laksamana, Apa kalian sudah cukup untuk terkejut..?" Tanya Luffy

"Karena kita akan segera mulai bersenang-senang dan masih banyak kejutan yang menanti kalian..!" Kata Luffy sambil tersenyum

------------------

"Kekuatan apa ini.." Kata Wakil Laksamana Yamakaji yang melihat bahwa mereka berada dalam sebuah lingkaran raksasa

"Sepertinya kita telah di pindahkan ke bagian awal dari Jembatan Keraguan.." Kata Wakil Laksamana Strawberry

"Apa kau tidak mengetahuinya..? Aku rasa sebelas tahun yang lalu Pemerintah pernah hampir mendapatkannya.." Kata Law

"Sebelas tahun yang lalu..?" Tanya Kedua Wakil Laksamana itu

"Sepertinya kalian tidak mengetahuinya ya, Ya tidak terlalu mengejutkan.."

"Kalau begitu, sebagai Pendekar Pedang. Apakah kalian bisa melakukan ini..?" Kata Law yang mengeluarkan Pedangnya dan menebas ke arah dua Wakil Laksamana itu

"Menunduk..!" Teriak Wakil Laksamana Strawberry yang tiba-tiba merasakan bahaya

Wakil Laksamana Yamakaji segera mengikuti perkataan temannya untuk menunduk. Tapi setelah beberapa saat, dia sama sekali tidak melihat apa pun yang terjadi

"Tidak ada apa-apa..?" Kata Wakil Laksamana Yamakaji

"Cobalah lihat itu..!" Kata Wakil Laksamana Strawberry yang menunjuk ke arah Gerbang Keadilan yang telah terbuka

Wakil Laksamana Yamakaji segera melihat ke arah gerbang keadilan. Dan apa yang dilihatnya adalah Gerbang Keadilan yang terbuka itu, telah terpotong setengah.

"Oi oi yang benar saja..!" Kata Wakil Laksamana Yamakaji dengan suram

"Nah, Kedua Wakil Laksamana.." Kata Law melihat keduanya yang masih terkejut

Kedua Wakil Laksamana itu segera kembali menaruh perhatiannya kepada Law

"Mari kita mulai bersenang-senang..!" Kata Law sambil tersenyum menyeramkan

---------------

"Ini adalah lantai Enam.." Kata Lucci yang melihat ruangan di sekelilingnya dan kemudian menatap Jinbe yang berdiri di depannya

"Aku tidak tahu siapa kau, Selain Pemimpinmu aku tidak cukup yakin ada dari kalian yang bisa mengalahkanku..!" Kata Lucci dengan penuh kesombongan

"Begitu..? Kalau begitu bagaimana jika kau mencoba menahan ini..?" Kata Jinbei yang membuat postur menyerang

"Gyojin Karate..!"

Tapi kemudian Jinbe tiba-tiba menghilang dan muncul kembali di depan Lucci

"Tekkai.." Kata Lucci melihat Jinbe yang tiba-tiba muncul di depannya

"Samegawara Seiken..!"

Tekkai yang di banggakan oleh Lucci hancur dalam sekejap oleh pukulan keras Jinbe dan membuatnya terbang hingga menabrak dinding

"Uhuk..uhuk.."

Lucci yang mencoba kembali berdiri langsung memuntahkan darah akibat pukulan yang di terimanya. "Siapa manusia ikan ini..!" Pikir Lucci

"Jika kau berpikir bahwa selain ketua tidak ada yang bisa menghentikan dirimu. Maka kau juga bisa di katakan seekor katak..!" Kata Jinbe

"Diamlah..Kau itu hanya seekor ikan yang derajatnya lebih rendah dari pada kami manusia..!" Kata Lucci

"Oh..?! Kau telah melakukan sebuah kesalahan karena membuatku marah..!" Kata Jinbe

Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 34

ตอนถัดไป