Liana berdehem pelan, ia mengigit bibir bawahnya. Ia lalu menarik nafas dalam-dalam.
"Apa aku juga boleh memberi usulan?" tanya Liana.
"Tentu saja, semua anggota Divisi boleh memberikan saran dan usulan," jawab Leon dengan senyuman penuh arti.
"Aku....err...aku...." Liana menggantung perkataannya. "Aku rasa, ruangan berlatih untuk melatih kekuatan magis juga bagus. Tak hanya itu, tapi ada ruangan untuk evakuasi dan tempat diskusi seperti ini dengan fasilitas yang lebih lengkap. Aku rasa suatu saat nanti akan ada saatnya kita memerlukan fungsi dari tempat persembunyian itu."
"Lihat. Aneh-aneh saja," cibir Mellia.
Leon dan yang lainnya merasa kesal. Namun mereka tahan, mereka tidak ingin melihat Liana semakin tertekan dengan keadaan yang runyam. Biarlah gadis tukang cari masalah itu berkoar-koar, begitulah pemikiran mereka.
"Baiklah, sudah ditampung. Ada lagi?" tanya Leon.
Tak ada jawaban, berarti semua usulan sudah disampaikan dan tak ada lagi yang ingin berpendapat.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com