Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kediamana Wardhana
Andine menatap Jesica dengan kening berkerut, kemudian mengangguk saat melihat senyum lebar dari sepupu Bosnya yang memiliki mata sipit khas turunan, tidak seperti Bosnya yang bulat seperti ungkel Faro.
"Oh, ya oke. Susulin gih," lanjut Andine mempersilakan.
Jesica mengangguk cepat, kemudian beranjak dari duduk lesehannya dan merapihkan baju tidur satinnya lebih dulu, sebelum akhirnya meninggalkan ruangan party tersebut.
Ceklek!
Blam!
Di kamar Queeniera
Queeniera saat ini masih di kamar mandi, tepatnya sedang membilas surainya yang baru selesai di shampoo.
Seharusnya, jika saja ia tidak menerima panggilan yang katanya sebentar dari calon suaminya, ia sudah selesai dan bisa bergabung dengan para ladys. Tapi, seperti yang kalian tahu jika sebentarnya Gavriel itu beda dengan sebentar ukuran normal.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com