.......
"Kak ada temannya cari"ucap seorang gadis kecil dengan kuciran dua di rambutnya
Mita mengernyitkan dahi bingung
Wulan?
Tumben sekali sahabatnya itu, menjemputnya sekolah
"Kak wulan? "Tanya mita yang masih sibuk mengemas beberapa buku cetaknya
Gadis kecil itu menggeleng
"Cowok, ganteng juga"ucapnya tersenyum manis
Mita menggeleng kan kepala tersenyum, dasar adiknya
Mita membuka pintu
Deg!
"KAK ARSEN!! "Teriaknya tanpa sadar
Sedangkan objek didepannya hanya tersenyum manis sambil melambaikan tangan
"Hai"
........
"Ih gak tau malu ya"
"Udah miskin masih juga nge rusak"
"Mau ya kak arsen sama dia"
"Cih, mau muntah gue liatnya, mana sok polos lagi"
Mita menundukkan kepalanya, ia juga sudah terbiasa, toh, untuk apa dia bersedih.
"Mit, lo jadian sama kak arsen"ucap wulan terkejut
Mita hanya diam, bingung
Ia yakin jika ia menggeleng sahabatnya ini pasti tidak percaya dengannya
"Lo jahat mit"ucap wulan
Mita mengangkat kepalanya menatap sahabat satu satunya itu
"Lo bisa senang di atas penderitaan orang lain, lo gak liat seberapa baiknya kak ara untuk lo, dan ini balasan lo"ucap wulan tidak percaya
"Lan, aku... "
"Lo, munafik"ucapnya dan berlalu pergi
Ia sungguh kecewa dengan sahabat nya itu
Mita hanya menundukkan kepalanya, ia meneteskan air mata, apa salahnya?
"Rencana gue, berjalan mulus"ucap seorang gadis tersenyum melihat kehancuran didepannya
........
"Aduh, ara makanannya jangan di aduk aja "ucap raya yang sedari tadi memperhatikan sahabat nya itu
"Huh, gue harus gimana ray"lirihnya sambil menelungkupkan kepalanya
Raya hanya diam, bingung bagaimana nasib sahabat nya ini
"lo harus semangat dong ra, cowok brengsek seperti arsen itu harus di lupain"ucap raya memberi semangat
Kejora hanya diam, bagaimanapun cinta pertama sangat sulit untuk di lupakan
............
Kejora menekuk wajahnya tidak semangat, ia baru saja di suruh menemui guru fisika nya itu
Kejora benar benar tidak bisa konsentrasi dengan olimpiade nya kali ini, rasa nya ia ingin menolak tapi melihat wajah memohon gurunya itu ia tidak dapat menolaknya
"permisi, "ucap kejora mengetuk pintu kelas 12 ipa 1 itu
"Kejora, lo ngapain? "Tanya manda salah satu kenalan kejora dikelas terhormat ini
"Aku cari.... "Ucapan kejora terpotong
Manda dengan agresivenya mengambil kertas ditangan kejora, kejora yang melihatnya hanya mendengus kasar, sudah biasa manda begini.
"Woy! Bintang dicari ni"teriak manda kencang
Membuat para cowok yang berada dipojokan langsung menghadap kearahnya
"Apa"ucapnya datar tanpa menoleh kearah kejora yang jelas jelas menatapnya
"Di cari sama kejora tu"ucap manda cuek dan berlalu pergi
Bintang menatap kejora terkejut, ia mengenali cewek didepannya ini
"Lo, cewek switer biru itukan? "Tanya nya memastikan
"Kok lo kenal gue, kita bahkan belum kenalan sebelumnya"ucap kejora bingung
"Lo lupa sama gue? "Kekehnya
"Pantes memang sih gue dilupain"ucapnya ngawur
Kejora mengingat kembali, dimana kejadian ia ditolong oleh cowok berslayer hitam setelah keluar dari supermarket.
"Oh, cowok psycopath"teriak kejora karna berhasil mengingatnya
Bintang mendengus kasar, tampan begini dibilang psycopath
"Gue, bintang bukan psychopath"ucapnya malas
"Hehe iya"
"Ngapain lo cari gue? "
"Nih, lo sama gue disuruh ikut lomba olimpiade fisika"ucap kejora menyerahkan selembar kertas kearah bintang
"Gue gak minat"ucap bintang cuek
"Kata bu laila, lo harus ikut"
"Gue gak mau, malas"ucap nya tenang
"kalau lo gak ikut sama aja kalau lo buat bu laila kecewa"ucap kejora
"Iya iya gue ikut"
......
Bintang menatap buku cetak tebal nya itu dengan malas, andai saja gadis didepannya ini tidak memaksa, waktu tidur siang nya tidak bakal terganggu.
"Baca tu buku"ucap kejora yang menatap tajam cowok didepannya
Bintang hanya mendengus kasar, dan berdiri dari tempat duduknya
"Eh, lo mau kemana? "Tanya kejora bingung
"Tidur"ucapnya datar
"Tapi....
"Lo aja yang belajar, gue udah pintar"ucapnya sombong dan melanjutkan langkahnya
"Dasar cowok ini! "Geram kejora
.......
Kejora memasuki kelasnya dengan kesal
"Eh ra, lo kenapa? "Tanya raya bingung melihat sahabatnya itu baru masuk kelas setelah jam pelajaran ketiga selesai
"Lo, ikut olimpiade lagi ra? "Tanya raya melihat buku yang dipegang kejora
Kejora hanya mengangguk kecil
"Awalnya gue nolak, tapi... Gue gak tega sama bu laila"ucap kejora
Raya hanya mengangguk mengerti
"Ih semangat dong, ngapa sih dari tadi muka lo ditekuk, jelek tau. "Ucap raya sambil menoel pipi kejora
"Ish, gue itu lagi kesal sama bintang si anak baru itu, bisa bisa nya gue satu olimpiade dengan dia, kalau gue tau lebih baik gue gak usah ikut kalau sekelompoknya sama dia"ucap kejora mengeluarkan segala keluh kesahnya
"Bagus dong ra, kapan lagi bisa satu kelompok sama salah satu most wanted kita, beruntung lo bisa lupain si arsen"ucap raya
"Ray"
"Apa"
"Btw itu cowok, yang gue pernah cerita sama lo, yang nolongin gue waktu kemarin"ucap kejora
"Hah! "
"Iya, kok lo kaget banget sih"ucap kejora aneh melihat tingkah sahabatnya ini
"Ah, enggak"ucap raya kembali membaca buku nya
Kejora menatap aneh sahabatnya ini, sedetik kemudian ia mengedikkan bahu, acuh. Intinya, ia masih kesal dengan seorang bintang ranupratama, ingat itu!
......
"Bangsat, rencana gue bisa hancur. "
.......