webnovel

29. Kegunaan rebung ungu

Art melihat rebung ungu di tangannya dengan takjub karena dia bisa menggunakan rebung ungu ini untuk membantu dalam memperlancar jalur hidungnya. Dimana bisa dibilang bahwa rebung ini sangat membantu art dalam kultivasinya dimana dia akan membuka bukaan hidung. Ketika pertama kali art melihat rebung ungu ini art berpikir bahwa benda ini merupakan benda beracun karena warnanya dan berpikir untuk memberikannya pada green karena ular tidak mungkin teracuni dengan mudah.

Dengan pikiran itu art mengambil rebung ungu ini tapi siapa yang tau bahwa itu merupakan harta alam yang mana dapat memperlancar sirkulasi dari fungsi hidung dan membuatnya menjadi semakin peka. Bukan hanya itu saja tapi rebung ungu ini memiliki kegunaan meningkatkan qi dan darah yang dia memiliki walau tidak dalam jumlah besar.

Satu-satunya cacat dari rebung ungu ini adalah bahwa dia harus dimasak terlebih dahulu. Bila ini di daerah berpenduduk maka ini tidak merupakan cacat tapi sekarang art berada di dalam hutan yang berbahaya dimana terdapat monster dimana-mana dan tidak memiliki perlengkapan memasak yang dibutuhkan.

"bila tidak ada jalan lain maka aku akan memakannya secara langsung walaupun itu agak keras dan kemampuannya akan berkurang sedikit". Art mengambil keputusan ini karena memang tidak mungkin untuk memasaknya di sini karena tidak memiliki peralatan untuk memasak di sini. "andai saja ada peralatan memasak yang jatuh dari langit disini. Huh....bodoh sekali itu tidak mungkin bisa terjadi.....hahahahaha".

Di suatu tempat yang sangat jauh dimana semua tempat merupakan hutan dan pegunungan yang sangat besar terdapat seorang pria tampan dengan santai mencoba menggunakan peralatan dapur di sebuah rumah mewah tapi karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya panci yang dia gunakan menjadi bengkok. Melihat itu pria itu sedikit panik karena benda yang ada di sana bukan miliknya dan merupakan milik temannya.

Melihat panci itu dia menghela napas sedih karena dia telah merusak barang lain dari temannya. Pria itu meletakkan panci di samping dan mengambil pisau dapur untuk memotong daging besar di depannya tapi karena benda itu terlalu keras mengakibatkan pisau dapur itu patah. Pria itu menatap kosong pada pisau di tangannya dan tersadar bahwa itu merupakan pisau biasa yang tidak memiliki kemampuan dan daya tahan yang baik.

Pisau itu dia meletakkan di dalam panci yang rusak dan menutupnya. Melihat bahwa semua yang ada disana sangat rapuh dia mengeluarkan sebuah pedang dan memotong daging mencaci balok-balok kecil dan menusuknya dengan sebuah besi panjang yang dia siapkan untuk menusuk daging. Setelah semua beres dia membakar daging itu dengan api yang dia siapkan sebelumnya. Sambil menunggu daging siap dimakan dia bergerak ke luar rumah dan mengambil sebuah ranting pohon.

ตอนถัดไป