Setelah Lexy bercerita tentang kebenciannya terhadap sang ayah , kini Lexa tahu alasan ayahnya membenci Lexy. Ternyata semua ulahnya tante Anna.
"Gue kanget banget sama elo Ciw." Lexa kembali memeluk sang adik. Dan Lexypun membalas pelukan kakaknya.
"Gue gak kepikiran bakal ketemu lagi sama elo kak , gue kira elo gak pernah nyariin gue." ucap Lexy merendah. "Gue minta maaf kak , udah suudzon sama elo."
"Huhhh..." Lexa menghela nafas. "No problem." ujarnya seraya tersenyum. "So , gimana ?" tanya Lexa.
"Apanya yang gimana ?" tanya balik Lexy .
"Elo masih mau kan jadi gue ?"
"Gue gak bisa jadi elo kak , gue muak tahu jadi elo." bantah Lexy .
"Ayolah , gue pastiin ini gak bakal lama." Lexa terus membujuk adiknya.
"Gue juga males tinggal dikamar lo yang bukan selera gue. Lihat tuh ?" kata Lexy seraya menunjuk lemari baju milik kakaknya. "Isi lemari baju lo aja , udah kaya setan. Merah semua." tukas Lexy.
"Hahaa... udahlah terima aja tawaran gue. Lagian kalo soal baju , elo tinggal beli aja." saran Lexa seraya menyodorkan 5 lembar uang kertas seratus ribuan dari dalam tasnya . Lexypun menerimanya .
"Terus sekolah lo gimana , kak ?" tanya Lexy.
"Gue bisa ikut bimble kok , tenang aja." jawabnya santai. "Elo juga jangan turunin nilai gue , awas aja kalo sampe nilai gue pada jeblok . Nanti elo kenal omel tuh sama bokap." lanjutnya.
"Iya , iya . Tenang aja , IQ kita kan sama." sanggah Lexy menyiku tangan kakaknya.
"Oh iya , jangan pernah berantem disekolah. Itu bukan gue banget." Titah Lexa. "Kalo ada yang ngusik lo , acuhkan saja , tetapi kalo ada yang nyakitin teman lo. Elo boleh bertindak , tapi ingat jangan pake kekerasan."
"Siap 86." ucap Lexy seraya hormat bendera.
"Kalo gitu , gue pergi. Sebelum bokap sama temen temen datang kesini." Lexapun bergegas melangkah menuju pintu .
"Tunggu kak !" panggil Lexy . Iapun mengejar Lexa dan memeluknya.
"Jangan lama lama , selesaikan dengan baik urusan lo." ucap Lexy kepada sang kakak.
"Ok ! Oh iya , dilemari baju paling bawah. Ada kotak hadiah buat lo." kata Lexa sembari melepas pelukannya. "Happy birthday my sis , baik baik lo disini." Lexapun melanjutkan langkahnya seraya membuka pintu kamar dan segera pergi dari rumahnya.
"Ultah na ge acan , geus ngucapkeun tiheula (Ultahnya juga belum , udah bilang duluan)." gumam Lexy.
Hari sudah siang , terik matahari siang itu membuat Lexy ingin berdiam dikamar. Ia melihat ke arah jam dinding dikamarnya. Waktu menunjukkan pukul 12 tepat. Lexy membaringkan badannya dikasur. Menatap langit langit dikamar. Memutar mutar bola matanya. Berdiam sejenak memikirkan bagaimana dirinya bisa menjadi Lexa. Sedangkan ia baru pertama kali bertemu dengan kakaknya sendiri sejak perpisahan 10 tahun silam.
Tak lama kemudian , ponsel Lexypun berdering tanda panggilan masuk. Lexypun menatap layar ponselnya. Terlihat nama Jessica yang memanggilnya. Lexy segera menyentuh tombol warna hijau.
📞 "Lex ? Elo gak kenapa napa kan ? Elo baik baik aja kan ? Apa ada yang cedera ? Apa ada yang sakit ? Elo..?" Baru saja ia mengangkat telponnya , Jessica sudah nyerocos melontarkan pertanyaan berturut turut.
📞 "WOII!" potong Lexy. "Berhenti napa ? kalo mau tanya itu satu satu. Jangan nyerocos mulu , tu mulut udah kaya knalpot RX-KING tahu. Baru juga gue angkat." Ketus Lexy kesal.
📞 "Hehee.. sorry." ucap Jessica cengengesan. "Gue panik , takut lo kenapa napa ."
📞 "Santuy kali." ujar Lexy. "Gue gak papa , cuma gue pengen istirahat dirumah aja."
📞 "Pulang sekolah gue sama anak anak kerumah elo , ya ?"
📞 "Ok !"
📞 "Bye ! See u my Lexa ."
Jessicapun mengakhiri panggilannya.
"Hoaamm." Lexypun merentangkan tangannya ke atas. "Lumayan masih 2 jam lagi , gue tidur aja dulu kali ya. Kepala gue juga agak pusing sih." ujar Lexy.
Iapun menjatuhkan badannya dikasur yang super empuk bagaikan bolu brownis buatan ala chef Farah Queen yang terkenal pada masanya. Lalu tertidur dengan pulasnya , sampai tak terasa kalau waktu bergulir dengan cepat.
Lexa terbangun dari tidurnya setelah mendengar teriakan Bella dari luar kamar yang histeris memanggil nama dirinya. Suaranya yang kencang nan cempreng seakan akan menusuk gendang telinganya seperti mau pecah . Lexapun menutupi telinganya dan bersembunyi dibalik bantal.
Bella dan yang lainnya langsung masuk ke kamar Lexy sebelum ada yang nyuruh mereka masuk.
"Yuhuuuu !!!!" teriak Bella.
"Berisik lo , Bell ." tukas Jessica. Ikhsanpun tak kuat mendengar teriakannya Bella , ia terus menutup kedua telinga dengan tangannya. "Untung gue suka , kalo enggak udah gue lakban tuh bibir seksinya si Bella." gumam Ikhsan.
"Lexaaaaa!!!! Main yuk ?" teriaknya lagi.
Lexypun tak tahan dengan teriakan temannya yang satu itu. Satu lemparan bantal mendarat tepat sasaran. "Awwh !" lirih Bella.
"Hah ! Mampus lo kan . kena juga kau Bella." gerutu Jessica seraya mukul bantal yang dilempar Lexy tepat ke wajah Bella.
"Gila lo , Lex !" ketus Bella dengan mimik wajah cemberut yang mengakibatkan bibir seksi Bella maju 2cm ke depan.
"Lagian , elo masuk kamar orang pake acara teriak teriak segala." gumam Lexy. "Suara elo tuh , cempreng abis. Bukan cuma gue aja yang kebangun dari tidur , tetangga rumah gue bahkan sama semua setan yang ada dikuburan juga ikutan bangkit dari kubur denger suara lo." lanjut Lexy.
"Hahaa..." cengir Jessica. "Mending gue denger suara ayam berkokok atau enggak siul burung daripada denger suara lo yang fals." Ledek Jessica.
"Udah , gak usah sedih gitu." ucap Ikhsan seraya menepuk pundak Bella. "Suara lo merdu kok ." Ikhsan tersenyum sembari mendekatkan bibirnya ke telinga Bella dan berbisik. "Merusak dunia. Hahaaa..." Ikhsan dan yang lainnya tertawa terbahak bahak. Bellapun kesal , ia memukul badannya Ikhsan.
"Ampun ! Ampun !" pekik Ikhsan.
"Ampun bang jago ! Tew , tetetew , tew , tew." Timpah Jessica sambil berjoged.
"Udah , udah . Pada berisik kalian." tukas Lexy. "Sebenarnya , kalian mau apa sih kesini ?"lanjutnya.
"Gue mau bahas soal party ." jawab Jessica.
"Aduh ! Emangnya gak bisa besok apa ?" gumam Lexy. "Kepala gue masih sakit juga , kagak bisa mikir gue."
Ketika yang lain sedang membahas tentang party. Dirgan malah duduk diteras kamar. Tak lama kemudian , Bi Inah datang mengantarkan 5 gelas minuman rasa jeruk dan beberapa camilan. Lalu pergi lagi kedapur.
"Lex, ini tuh udah meped tahu ." ujar Jessica. "Elo harus tentuin tema nya apa ?"
"Tema ? Tema apaan sih , kagak ngerti gue ?" tanya Lexy.
Btw ini sekedar catatan ya .Lexa sama Lexy itu karakter dan prilakunya memang sama. Hanya saja sifat mereka agak beda dikit. Kalo Lexa itu cenderung lebih ke cuek sebaliknya dengan Lexy , ia punya sifat ramah.
"Aha !? Gue punya ide ." celetuk Bella.
"Apaan ?" tanya Jessica.
"Gimana kalo temanya mobile legend aja ?"
"Ide bagus juga tuh ." sambar Ikhsan. "Jadi semua orang pake pakaian hero yang mereka sukai." lanjutnya.
"Nggak ah , gak mau gue." sarkas Lexy.
"Yah , padahal itu bakalan seru tahu." ucap Jessica.
"Tapi kan Jess , gak semua orang tahu mobile legend. Termasuk gue . gue aja lupa." timpah Lexy.
"Terus gimana dong ?" tanya Jessica.
"Udahlah gak usah pake tema temaan , ribet tahu. Yang penting latarnya warna favorit gue aja." tukas Lexy.
"Ok ! Kalo gitu nanti gue sama Ikhsan aja yang belanja." kata Bella.
"Elo ? sama Ikhsan ? Gak salah tuh ?" pekik Jessica seraya tertawa."Biasa juga kaya Tom and Jerry , kerjaannya berantem mulu."
"Itu tandanya , si Bella udah mulai suka sama gue." ledek Ikhsan.
"Iiihhh apaan sih ?" ketus Bella. "Gak ada ya suka sukaan sama elo . Jangan ngarep deh." Bellapun kesal.
"Kenapa gak bilang aja sih , kalo elo suka sama gue ?" goda Ikhsan. "Gak usah gengsi tahu."
"Ikhsaaaaaannnnn !!!!" teriak Bella semakin kesal.
Mereka semua tertawa melihat Bella dan Ikhsan seperti itu seraya meminum minuman yang tadi dikasih Bi Inah.
"Tuh kan , baru juga gue omongin." ujar Jessica.
Lexy yang sadar akan Dirgan , ia menghampirinya ke teras kamar dan menyodorkan satu gelas minuman kepada Dirgan .
"Nih minum !." ujar Lexy. Dirganpun mengambilnya.
"Elo kenapa Dirgan ?" tanya Lexy tiba tiba. "Ada masalah ?" Dirgan hanya mengelengkan kepalanya.
"Mmm... kenapa elo diam mulu dari tadi ? Gue perhatiin elo ngelamun disini."
"Gak papa , I'am fine." jawab Dirgan.
Lexypun tak bertanya lagi , ia membalikkan badannya seraya bersandar dipagar teras.
"Eh kalian udah pada makan belum ?" tanyanya.
"Kita belum pada makan sih ." jawab Jessica.
"Oh , kalo belum makan ? Pulang aja kalian." ketus Lexy dengan tertawa kecil.
"Sialan lo , Lex." Tukas Jessica. "Gue kira elo mau nawarin kita makan ."
"Gue emang lapar sih , tapi udah sore nih." ujar Bella. "Kita pulang aja ya ?"
"Iya , udah mau jam 4 juga." timpah Jessica sembari melihat jam tangan yang dipakainya.
"Eeuummpp ! yaudah kalo mau pulang , pintu keluarnya disebelah barat ya." iseng Lexy lagi.
"Ngusir lo , Lex ?" tanya Ikhsan.
"Yaudah , kita pulang nih." ujar Jessica.
"Ok ! Makasih ." ucap Lexy manja.
"Bye bye Lexa." Bellapun melambaikan tangannya sembari berjalan mengikuti Jessica keluar kamar.
"Lex , gue pamit ya ?" kata Ikhsan.
"Iya , iya. Hati hati kalian."
"Gan ! Elo gak mau pulang ?" teriak Ikhsan. Dirgan hanya meliriknya , lalu bangkit dari kursi. Iapun beranjak masuk dan keluar kamar Lexy.
"Dadah Dirgan." ucap Lexy melambaikan tangan.
Akhirnya , mereka pulang. Tinggallah Lexy sendirian dikamar. Iapun memikirkan perihal party yang akan diselenggarakan pada sabtu malam nanti.
"Ultah gue 2 hari lagi nih ? Gue harus beli baju." gumam Lexy. "Lexa kan sukanya merah ? Mmm... kalo beli warna item bagus gak ya ? Eh tapi ? masa iya , gue mau ultah pake gaun warna item ? Dikira orang gue berkabung nanti." Lexy terus bergumam. "Tanya sama bibi aja deh." lanjutnya seraya beranjak dari kamarnya dan segera turun menuju dapur.
"Bi ! Bibi !" Panggi Lexy.
"Iya non !"
"Hadir non !"
"I'am caming !"
Semua asisten rumah yang ada datang menghampiri Lexy. Karena sudah menjadi kebiasaan para bibi , jika majikannya hanya memanggil bibi saja itu berarti mereka semua yang dipanggil dan langsung menghadop majikannya.
"Hadir juga non." tiba tiba mang Aceng nongol dari belakang.
"Heh Goceng !" ketus bi Siti. "Naha maneh ikutan ngumpul ?" tanyanya.
"Kan katanya semua asisten disuruh menghadap non Lexa ?" jawab mang Aceng.
"Ceuk saha Goceng ?" kini bi Inah yang bertanya.
"Kata Temon barusan." jawabnya lagi.
Lexy dan semua bibi tertawa mendengar jawaban mang Aceng.
"Mang ? Mang Aceng sejak kapan ganti jenis kelamin jadi emak emak ?" celetuk Lexy sembari tertawa dengan beberapa jari tangan sedikit menutupi mulutnya.
"Hah ?! Maksudnya non ?" Mang Acengpun tak paham dengan kata kata Lexy.
"Heh borokokok !" ujar bi Inah seraya menjitak kepala mang Aceng. "Non Lexa mah manggil na ge bibi , lain amang. Emang na maneh awewe ?"
"Aduuuuuhh !" ujar mang Aceng seraya menepuk jidatnya sendiri. "Berarti saya dikerjain si Temon .Awas tu orang , gue pitek pitek lo , Temon." lanjutnya sembari melangkah pergi kebelakang dengan mengepalkan satu tangan.
Lexypun tertawa bersamaan dengan para bibi bibi di ruang makan. Kemudian Lexy langsung menanyakan pendapat mereka perihal gaun yang akan dipakainya nanti. Karena bi Inah lebih tahu tentang Lexa , jadi mereka berdua memutuskan untuk pergi ke mall barengan dengan diantar Pak Temon.