Suasana kantin terlihat begitu ramai karena banyak mahasiswa yang datang untuk mengisi perut mereka masing-masing dengan makanan yang tentunya tersedia berbagai macam menu oleh pemilik kantin itu.
"Arkan, gadis yang kamu sebut tante-tante itu ternyata dosen kita sendiri," ucap Delvin yang mulai membuka suara, sementara makanan yang mereka pesan datang.
"Gadis pembawa sial! Bagaimana bisa motorku rusak gara-gara mobilnya, seharusnya ia menganti rugi motor ku belum lagi aku terluka seperti ini," ucap Arkan sambil melihat siku tangannya yang sedikit terluka itu.
"Menurut ku bukan salah ibu dosen itu," sahut Ezra yang seketika mendapatkan sebuah tatapan dari Arkan, hingga Ezra tidak berani lagi untuk berbicara seperti itu di hadapan sahabat nya.
"Ini makanan nya, silahkan menikmati," ucap seorang gadis yang tidak lain Serena anak pemilik kantin kampus itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com