Kekesalan Jeslin semakin besar terhadap Kendrik. Laki-laki itu sudah mempermalukan dirinya di depan dokter yang lainnya.
"Duduklah!" Kendrik langsung memegang bahu Jeslin dan menekannya ke bawah, sehingga gadis itu sampai kesulitan untuk berdiri.
"Kendrik, kapan kamu bisa pergi dari sini?" tanya Jeslin yang sudah merasa bosan karena pekerjaanya terus di ganggu oleh Kendrik.
"Sampai kamu mau menikah denganku!" ucap Kendrik dengan dingin, tatapannya begitu sangat tajam menatap gadis itu dan Jeslin tidak ingin kalah sama sekali, ia juga menatap Kendrik dengan tatapan yang tidak suka.
"Lihatlah mata ini, rasanya aku ingin mencoloknya memakai kuku ku!" gumam Jeslin dalam hatinya, ia sangat membenci tatapan Kendrik dari dulu.
"Apa kau masih ingin menolak perjodohan ini? Hem?!" Kendrik mengangkat dagu Jeslin ke atas namun dengan segera gadis itu menepis tangan tersebut dengan begitu kasar.
"Tentu saja aku tetap menolak perjodohan konyol itu!" ucap Jeslin dengan kesal.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com