Jeslin masih tidak ingin lepas dari gendongan ayahnya, ia terus memeluk ayahnya dengan merebahkan kepalanya di bahu ayahnya yang sangat ia rindukan. Alendra mencoba untuk menanyakan kenapa Jeslin sampai menangis seperti itu setial dirinya tidak ada, bahkan hari ini ia melihat pipi anaknya sampai memerah sebelahnya.
"Jeslin Sayang, pipi kamu kenapa, Nak?" tanya Alendra dengan lembut.
"Dia jatuh!" sahut Erlin dengan singkat.
Hubungannya dengan Alendra sampai saat ini masih tetap sama tidak pernah sama sekali harmonis sejak mereka berdua menikah, begitu juga dengan Erlin ia tidak terlalu memperdulikan hal itu semua yang terpenting semua harta milik Alendra bisa ia kuras hingga habis.
"Aku tidak bertanya dengan mu!" ucap Alendra dengan dingin.
"Cih!" Erlin hanya berdecih, lalu langsung saja pergi meninggalkan anaknya dan suaminya yang sedang duduk di sofa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com