Dua puluh hari KInan menghabiskan waktu di rumah sakit. Ia memang terinfeksi, sementara Putra tidak.
Pada akhirnya semua terlewati dengan baik. Meski di hari ke sepuluh, ia merasakan dada yang sesak disertai batuk yang menyakitkan. Namun, semuanya dapat ia taklukkan. Selama berada di rumah sakit, Kinan tak berinteraksi dengan siapapun, sebab tak ada yang boleh datang menemui. Jikalau ingin menghubungi pun, juga tidak bisa, sebab ponselnya di bawa pergi oleh Alex.
Kinan dijemput oleh Aisyah dan Putra.
Dua orang ini memang membuktikan bahwa mereka sangat peduli pada Kinan. Gadis itu menjadi sangat terharu dibuatnya.
"Makasih, kalian udah jemput gue."
Kinan memeluk Aisyah, ia juga menatap dengan sorot yang beda, seolah ingin menanyakan perihal sesuatu, yang sempat ia pesankan agar Putra jangan diberi tahu dulu.
Aisyah paham, ia mengangguk.
"Loe masih tinggal di rumah gue ya, Nan."
Ini bukan kalimat tanya, tapi sebuah pernnyataan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com