Catherine mengerutkan dahinya.
'Jadi, dia berharap aku membujuknya? Astaga, apakah selama satu tahun tak bertemu dia menjadi pria yang memiliki kepribadian wanita? Bukankah sejak dulu selalu dia yang akan membujukku ketika aku marah? Ketika kami bertengkar hanya karena masalah kecil. Kenapa sekarang dia menjadi berharap aku akan membujuknya?' batin Catherine.
'Dia benar-benar keterlaluan telah mempermainkanku. Aku akan membalasmu, dasar pria macam apa yang tega mengerjai wanitanya sendiri!' batin Catherine kesal.
"Aku haus, apa kamu takan membelikanku minum? Kencan macam apa seperti ini? Jika begini, lebih baik aku di apartemen saja!" ucap Catherine dan akan meninggalkan Nio.
Namun, Nio menahan tangan Catherine.
"Kita bahkan baru sampai, aku juga belum selesai bicara," ucap Nio.
"Hem... Memangnya, mau bicara apa lagi? Jika mau membahas masalah tadi pagi, aku tak mau membahasnya. Aku takan merubah keputusanku!" tegas Catherine.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com