Clara menggebrak meja, membuat Bram tersentak. Sontak Bram mendongak ketika Clara mulai bangun dari duduknya.
"Bukan mengkhawatirkan diriku, tetapi bicaramu barusan seakan kamu ingin mengatakan bahwa aku adalah mami yang tak peduli pada anaknya! Aku tak pernah sedikit pun tak cemas pada Briel, meski dia terlahir dari wanita lain, aku tetap menyayanginya!" ucap Clara penuh penekanan.
"Bukan begi--" Bram belum sempat menyelesaikan ucapannya tetapi Clara justru mengangkat telapak tangannya dan mengarahkannya ke arah wajah Bram.
"Lupakan saja! Keinginanku memang tak penting!" ucap Clara seraya tersenyum tetapi jelas sekali ada kemarahan yang dia pendam dalam hatinya.
Clara pun kembali ke lantai atas.
Sementara itu, Bram beranjak dari kursi, dia berniat menyusul Clara.
"Maaf, Tuan. Mobilnya sudah siap," ucap supir.
Bram mengangguk dia pun mengurungkan niatnya untuk menyusul Clara dan pergi menuju mobilnya. Bram pergi menuju hotelnya untuk bertemu dengan kliennya.
***
Di Hotel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com