webnovel

Chapter 9: Before the Storm

"Itu dia… kota Nolina."

"Roh Beku… tolong aku…"

Apa yang ada di hadapan kami ialah dinding-dinding hitam pekat, dengan kabut putih berkeliaran dari tiap-tiap celahnya.

Aku bisa melihat Cermin dan Pelontar bertengger di atas tembok dan menara mereka. Seakan siap untuk menghujani kami dengan proyektil.

Kami juga melihat para Suanggi mundar-mandir ke sana kemari. Beberapa dari mereka bisa kami kenali dengan helm dan baret mereka, namun kebanyakan dari yang kami lihat, ialah Suanggi yang bertopikan jerami serta helm proyek.

Pada sisi luar tembok terlihat begitu banyak tanaman kehitaman, yang tumbuh di atas portal-portal kecil yang berfungsi seakan mereka adalah pot bunga.

Suanggi-Suanggi yang mengenakan topi jerami itu mengurusi tanaman-tanaman itu, serta memanennya untuk dibawa ke dalam kota. Aku yakin mereka berfungsi sebagai petani di masyarakat Suanggi.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป