Kenan akhirnya tertidur di meja makan dengan tangan yang di letakkan di atas meja dan kepalanya di atas tangannya. Qia menggelengkan kepalanya melihat Kenan yang tertidur. Ia meletakkan daging kecapnya di atas meja, begitupun dengan nasi gorengnya. Sudah pukul setengah enam dan ia baru menyelesaikan masakannya.
Qia berjalan ke arah cucian kotor kemudian merendamnya. Sebagai bentuk terimakasih, Qia mengerjakan seluruh pekerjaan membersihkan appartement. Untuk pakaian, Raka tidak mengizinkannya. Jadi, ia hanya merendam pakaiannya saja. Selesai merendam cuciannya, ia mengambil sapu dan mulai menyapu rumah sambil membawa lap serta kemoceng untuk membersihkan debu.
Pintu kamar tiba-tiba saja terbuka membuat Qia yang sedang menyapu di depan kamar terkejut dibuatnya. "Astaga!" ucap Qia terkejut dan sedikit menjauh. Raka pun ikut terkejut hingga membuat dirinya mundur beberapa langkah.
"Eh, bang, maaf," ucap Qia tidak enak karena sudah membuat Raka terkejut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com