webnovel

67. Tidak Bisa

"Baiklah terimakasih sus sudah merawat istri saya dengan baik"

"Apa bapak tidak ingin mencoba menemui istri anda?" tanya suster pelan.

"ah, seperti nya nanti saja sus, aku tidak ingin membuatnya tertekan"

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu" pamit suster itu, ini sudah saatnya pergantian sif.

Setiap hari Andrea selalu memantau keadaan istrinya dari kejauhan, waktu berjalan sangat lama menurut Andrea, sekarang sudah dua Minggu Fely berada disini, menurut keterangan dokter, istri nya sudah lebih baik hanya Saja belum bisa terlalu banyak tertekan pikirannya. Sampai saat ini juga Andrea belum menemui istri kesayangan nya itu.

"Suster kenapa putraku tidak datang hari ini? tanya Fely kepada suster yang sedang mengantarkan makan siang Fely.

"maaf nona, hari ini kakek belum memberikan kabar" jawab suster, Fely sedih putranya tidak menemui nya hari ini, karena hampir setiap hari Keano selalu datang mengunjungi nya. Saat suster tadi keluar dari ruangan Fely ia bertemu dengan Andrea.

"Sus bagaimana istri saya?" tanya Andrea. Suster terdiam melihat kearah Fely.

"sepertinya Nona Fely sangat merindukan putra nya pak, apa tidak sebaiknya bapak bawa Putra bapak menemui mamanya, saya kasihan melihat nona Fely sekarang pak, biasanya ia selalu tersenyum saat Den Keano datang tapi sudah 2 hari ini nona Fely terlihat murung" jelas suster , ya sejak dua hari ini Andrea melarang Keano datang menemui mamanya dulu .

"Dia sedang tidak ada dirumah sus, ada acaranya disekolah nya dan harus diikuti" Sudah dua hari lalu disekolah Keano mengadakan acara dan wajib dihadiri semua siswa dan wali murid, alhasil kakek yang menemani cucu kesayangan nya itu.

tokk.tokk

Wajah Fely berubah menjadi senang saat ada yang mengetuk pintu kamarnya. Namun senyuman itu sesaat langsung menghilang saat pintu terbuka. Buka orang yang Fely harap harapkan kehadirannya yang datang kali ini.

"Hai" sapa seseorang yang baru saja masuk kekamar Fely. Fely tidak menjawab sapaan orang tersebut, hanya menatapnya.

"Bagaimana keadaan mu?"

"Kamu siapa? kenapa kamu ada disini ,siapa yang membiarkan mu masuk" tanya Fely tidak takut saat seseorang memasuki kamarnya.

"Tenanglah , Aku bukan orang jahat, apa kamu belum mengingatku?" tanyanya. Fely menggeleng.

"Dapat salam dari Keano dia sedang ada acara disekolah selama dua hari ini jadi belum bisa menjengukmu " jelas Andrea, ya Andrea yang memasuki kamar Istrinya itu dengan banyak pertimbangan.

"Kau mengenal Putraku? kenapa kamu yang datang memberitahu, bukan putraku sendiri?"

"Acaranya sedikit mendadak, besok ia sudah kembali kerumah, aku akan memberitahunya untuk segera menemuimu" jelas Andrea.

"Siapa kamu?" tanya Fely.

"Aku tidak ingin memaksa mu mengingatku, jadi aku tidak akan memberitahu mu siapa aku, maafkan aku kalau aku banyak salah kepadamu." ucap Andrea sedikit meneteskan air mata, ia sangat ingin memeluk istrinya sekarang.

"Apa kamu sudah makan?" tanya Andrea lagi. Fely menggeleng.

"Aku menunggu Putraku, biasanya dia akan datang jam jam segini dan menyuapiku."

"Bolehkah aku yang menyuapimu sekarang?" tanya Andrea. Fely menatap kearah Andrea lalu menggeleng.

"Tidak perlu, aku bisa makan sendiri nanti." Telat Fely, ia sedikit tidak nyaman dengan kehadiran laki laki ini.

"Apa perlu aku panggilkan suster untukmu?" Fely menggeleng. "Fely?" panggil Andrea.

"Iya" Andrea tiba tiba menangis didepan Fely istrinya ,ia tidak dapat menahan lagi air matanya yang sedari tadi ia tahan.

"Kenapa kau menangis?" tanya Fely panik.

"Maafkan semua kesalahanku , terlalu menuntut lebih padamu, maafkan aku" ucap Andrea bersimpuh.

"Apa yang kau lakukan, aku tidak mengerti maksud mu" elak Fely ,ia meminta Laki laki didepannya ini untuk kembali berdiri

"Aku ingin semua kembali seperti dulu, aku merindukan mu Sayang" Andrea menangis.

"sayang? Apa maksudmu? siapa kamu ?"

"Aku suamimu sayang,ayah Keano, maafkan aku" Andrea memeluk Fely tapi tidak ada balasan dari istrinya itu.

"Tidak"Fely melepas pelukan Andrea.

"Sayang aku mohon, aku tau aku salah dan tidak akan memaksamu lagi , maaf!" Andrea terus berusaha mendekati istrinya.

"Pergi,pergi,pergi"teriak Fely ,ia histeris. Beberapa suster masuk kedalam kamar Fely.

"Tenanglah nona Fely, dia tidak akan jahat lagi nona,tenanglah" beberapa suster mencoba menenangkan Fely.

"Pak, mohon bapak tinggalkan nona Fely terlebih dahulu jangan memaksa nya mengingat masa lalu, itu akan semakin membuatnya tertekan dan akan menggangu mentalnya nanti." jelas Dokter yang baru saja masuk.

"Dok, saya ingin istri saya kembali seperti dulu, saya mohon dok" Andrea memohon pada Dokter, ia masih meneteskan air mata apalagi setelah melihat istrinya berteriak histeris.

"Bapak tenang lah, nona Fely hanya butuh ketenangan untuk saat ini, bapak bisa tunggu diluar terlebih dahulu." setelah mengucapkan itu dokter masuk keruang kamar Fely.

Vano datang setelah mendengar keributan dikamar istri sahabat sekaligus bos nya itu.

"Ada apa? tadi gue denger ada ribut ribut " tanya Vano .

"Gue bilang semua ke Fely tapi dia langsung histeris" ucap Andrea pasrah.

"Lo bodoh banget sih, kan gue udah bilang pelan pelan lo bisa masuk kedalam ruangan itu aja udah untuk tapi Lo malah secepat itu bilang kalo Lo suaminya, gue udah kasih masukan tapi Lo tetep ngelakuin hal bodoh lagi, gak tau lagi gue sama Lo ndre, stop buat istri Lo tertekan, Lo beberapa hari ngejauhin istri Lo dari anaknya aja udah buat dia sedih." ucap Vano marah pada sahabat nya itu, ia sudah menyarankan untuk mendekati Fely terlebih dahulu sampai Fely benar benar nyaman dan tidak takut pada Andrea, tapi yang dilakukan Andrea sekarang sudah menghancurkan rencana Vano untuk membantu sahabat itu.

"Gue enggk bisa nahan air mata kalo liat istri gue" ucap Andrea pasrah ,ia tahu ia sudah salah langkah dengan mengakui semuanya.

"lebih baik Lo minta bantuan anak Lo dan kakek, sekarang yang bisa bertemu dengan istri Lo hanya mereka, gue yakin istri Lo bakal histeris lagi kalau Lo masuk." ucap Vano

"Lo telepon pengawal buat jemput kakek dan Keano" ucap Andrea akhirnya.

Vano langsung menghubungi anak buahnya.

Beberapa menit kemudian kakek , Keano dan beberapa pengawal sampai didepan kamar Fely. Kakek langsung menjewer cucunya itu.

"Kenapa kamu membuat keadaan jadi tambah runyam ,sejak kapan cucuku jadi orang yang bodoh dan tidak berfikir panjang ha" marah kakek pada Andrea. Sedangkan Andrea hanya menunduk. Keano hanya menyaksikan papanya yang sedang dimarahi kakek buyut tak lama lalu masuk kedalam kamar mamanya.

"pulang lah, jangan temui cucuku,aku yang akan mengurusnya" ucap kakek lalu meninggalkan Andrea.

Andrea hanya pasrah kalau kakeknya udah bertindak,tapi ia tidak mengikuti perintah kakeknya ia tetap menunggu didepan kamar istrinya tanpa beranjak, tidak makan dan minum. Vano datang membawa air mineral, kopi dan roti ia berikan pada bos nya itu.

"Makanlah, tidak makan dan minum tidak akan menyelesaikan masalah" Andrea menerima air mineral,membuka lalu meneguknya.

"Lebih baik Lo pulang bersihin diri Lo, baru kalo Lo nanti mau kesini lagi ya terserah." ucap Vano.

"Lo minta orang bawain baju gue kesini, gue mandi disini aja" ucap Andrea,ia tidak mau meninggalkan istrinya terlalu lama, walau ia hanya menunggu diluar.

"Makanlah rotinya, aku akan menelpon" Vano meninggalkan roti dan kopi disamping Andrea.