webnovel

62. Tuntutan Terhalang Masalalu

"Tidak usah, aku bisa sendiri, biar aku yang melakukan untuk mas aja" Fely merebut centong sayur dari tangan suaminya dan mencentang udang ,jagung dan cumi diberikan diatas nasi suaminya.

"Terimakasih,aku juga akan meletakkan dinasimu juga, kita makan bersama" Andrea menyendok kan udang dan kepiting untuk Istrinya.

"Terimakasih" Mereka makan bertiga dengan nikmat. Setelah selesai Andrea memanggil pelayan untuk membayar.

"Mbak ,minta tolong dibungkus kan pecel lele sama seafood tumpahnya satu ya" pesan Andrea lagi untuk kakek dan pekerja dirumah.

"Baik ,mohon ditunggu sebentar pak" selama menunggu pesanan jadi Andrea terus memperhatikan Istrinya.

"Kenapa kamu ngeliatin aku terus?" tanya Fely, tidak nyaman selalu diliatin rasanya.

"Lagi menikmati indahnya ciptaan Allah" ucap Andrea tanpa beralih ketempat lain. Fely mengabaikan ucapan suaminya.

"Sayang ,kita Honeymoon lagi yuk" ucap Andrea tiba tiba membuat Istrinya langsung melihat kearahnya dengan tatapan tak biasa.

"Kok gitu ngeliatin ya? aku ada yang aneh ya?" tanya Andrea bingung.

"Enggak" elak Fely.

"ya mau ya, aku pesen tiket malam ini juga" ucap Andrea dengan entengnya. Fely langsung menatap tajam pada suaminya.

"Gak ada Honeymoon, Udah punya anak juga" jawab Fely langsung.

"Memang kenapa kalo udah punya anak, emang gak bisa Honeymoon gitu?" tanya Andrea.

"Kalo kita pergi siapa yang jagain Keano, Aku enggk mau" tolak Fely , ia kesal dengan suaminya yang selalu berfikir kesana.

"Sayang" "Kemana aja yang kamu mau deh" bujuk Andrea.

"Enggak, kamu pergi sendiri aja"

"Kalo sendiri namanya buka Honeymoon dong sayang, jadinya nanti sleep alone " jawab Andrea sedikit kesal. Sebagai lelaki normal ia hanya ingin menikmati waktu menjadi suami bersama istrinya dengan suasana romantis , melakukan yang seharusnya mereka lakukan tanpa ada yang mengganggu.

"Udah aku capek mau pulang, Keano juga udah capek" Fely bangkit dari duduknya dan menggendong Keano yang sudah setengah mengantuk, Andrea mengikuti istrinya setelah mengambil pesanannya.

"Kamu sudah berjanji padaku tadi pagi" ucap Andrea saat melewati Istrinya , ia langsung masuk kedalam mobil tanpa membukakan pintu untuk Istrinya.

'huh, kenapa aku masih belum bisa menerima semuanya' Fely merasa bersalah pada suaminya,tapi bagaimana lagi.

Andrea menyetir dalam diam, tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya, ia kecewa dengan Istrinya yang selalu menolak jika dirinya meminta ataupun berbicara mengenai hubungan intim.

Fely melihat kearah suaminya yang sedari masuk mobil tidak berbicara apa pun. Fely memilih melihat kearah jendela sembari memangku putranya yang sedang tertidur. Ia memeluk erat putra, tanpa diminta air matanya pun keluar dengan sendirinya.

Fely langsung mengusap air matanya saat mobil memasuki pekarangan rumah. Fely melihat kearah suaminya yang sudah keluar lebih dulu dari mobil , langsung masuk kedalam rumah.

Akhirnya air matanya tak dapat dibendung lagi, ia menangis menatap kepergian Suaminya. Perlahan Fely turun dengan menggendong Keano ,menutup pintu mobil pelan supaya Tidak mengganggu tidur putranya. Fely masuk kedalam rumah ,Didalam ia tidak melihat keberadaan suaminya tidak ada kakek juga tidak ada diruang tamu.

Fely menidurkan Keano kedalam kamarnya , cukup lama Fely berada dikamar putranya, lagi lagi ia menangis.

'Jenapa jadi seperti ini, kenapa kejadian itu selalu teringat dikepalaku' ucap Fely menangis. 'Lebib baik aku melupakan semuanya, aku benci ,aku benci' Fely memendamkan kepalanya kesela kaki menahan isakannya yang semakin keras.

'Aku tidak mau seperti ini' Fely menjambak rambut nya sendiri, kenangan buruknya saat mengandung Keano muncul seketika dalam ingatannya.

Fely bangkit dari duduknya pergi dari kamar putranya berjalan menuruni tangga, suasana rumah sudah sepi, bibi dan yang lain sudah tidak ada di dapur, Fely meraih kunci mobil suaminya lalu berjalan keluar rumah menuju mobil suaminya yang terparkir didepan rumah kakek.

Fely menjalankan mobil dengan cepat tanpa tau arah dan tujuannya , ia terus menangis. Ia menghentikan mobil saat merasa ia sudah terlalu jauh dari rumah, ia berhenti didepan disalah satu rumah sakit konsultasi, Ia langsung membelokkan mobilnya menuju rumah sakit tersebut. Entah apa yang ada dipikiran nya kenapa ia berhenti dirumah sakit tersebut.

Fely memasuki rumah sakit berjalan menuju resepsionis.

"Permisi ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu suster yang ada dimeja resepsionis.

"Ah tidak, seperti saat salah tempat, maaf suster "Fely membalikan badannya, saat akan keluar rumah sakit ia menabrak seseorang.

"Ah ,maaf saya tidak memperhatikan jalan" ucap Fely menunduk. Seseorang itu memegang tangan Fely lembut.

"Apa anda apa keperluan disini, sepertinya anda sedikit kurang sehat?" tanya dokter itu, orang yang tidak sengaja bertabrakan dengan Fely adalah seorang dokter psikologi dirumah sakit itu.

Fely menghadap dokter itu "Ah maaf dok,tidak permisi" Fely pergi meninggalkan Dokter itu.

Dokter itu memperhatikan Fely, namun saat Fely sampai diluar pintu rumah sakit ,ia pingsan.

"Ya ampun, suster ambil brankar" Teriak dokter sambil berlari menghampiri Fely yang sudah pingsan.

"Aku yakin dia banyak masalah yang dia pendam sendiri, aku akan membantumu " Dokter itu adalah dokter Ana ,dokter psikologi rumah sakit xxx.

"Suster apa ada keluarga pasien yang bisa dihubungi?" tanya dokter Ana pada suster yang membantunya disana.

"Belum dokter, tidak ada identitas pasien juga , seperti nya pasien tidak membawa kartu identitas dan telepon.

"tolong cari informasi pasien ya sus, untuk malam ini biarkan pasien istirahat Disini" ucap Dokter Ana.

"Baik dok, saya permisi mengecek pasien yang lain" suster itu meninggal Dokter Ana bersama Fely yang belum sadarkan diri

"Aku tau kamu punya masa lalu cukup berat dan trauma itu yang membawamu untuk kemari"

pagi hari dirumah kakek.

Andrea bangun tidur meraba samping tempat tidurnya.

"Astaga aku ketiduran semalam, bahkan aku lupa sudah mendiamkan Istrinya" ucap Andrea menyesali perbuatannya, bisa bisanya ia ketiduran setelah membersihkan diri kemarin malam, bahkan ia tidak ingat apakah Istrinya masuk kedalam kamar setelah dirinya meninggal Fely didalam mobil. Andrea mencari Fely kesekitar kamar tidak ada, kamar mandi juga kosong.

"Apa semalam Istriku tidur dengan Keano?" tanya Andrea pada dirinya sendiri, kamar mandi dalam keadaan kering pagi ini tidak ada yang masuk kedalam kamar mandi itu.

"mama ,mama" panggil Keano sembari menangis , anak itu berdiri didepan kamar orang tuanya. Andrea yang mendengar putranya menangis segera membuka pintu.

"Sayang kenapa menangis?" tanya Andrea menggendong putranya.

"Dimana mama, Ano mau mama" Andrea menatap bingung, pagi pagi begini Istrinya tidak ada , dilamarnya tidak ada ,dikamar Putranya juga tidak ada.

"Tenanglah sayang kenapa anak papa nangis, mama pasti lagi di dapur " ucap Andrea menenangkan Putranya.

"Mama enggak ada di dapur " jawab Keano yang masih menangis. Andrea segera berjalan menuju dapur sembari menggendong Keano. Dibawah Andrea bertemu kakek yang hendak menaiki tangga.

"Dimana cucu mantuku Ndre, dari bangun tidur Keano mencari mamanya, apa dia masih tidur?" tanya kakek, sejak semalam kakek tidak bertemu Fely karena saat Fely pulang makan diluar ia sudah tidur.

"Sayang apa mama tidak tidur denganmu semalam?" tanya Andrea pada Putranya.

"Apa maksudmu, kenapa malah bertanya pada putramu, dia Istrimu bagaimana kamu bisa tidak tau tidur dimana istrimu semalam Andrea" marah kakek pada cucunya.

"Sayang, Keano main sama bibi dulu ya, nanti papa bawa mama ke Keano" Keano berlari kedapur menemui bibi.

Next chapter