Sudah satu jam semenjak keberangkatan Afka. Ghirel masih mematung di dalam kamarnya, memperhatikan sebuah foto yang dia temukan di ruang kerja Afka. Itu adalah sebuah foto di mana Richard terkapar tidak berdaya. Sangat jelas bahwa Richard di bunuh, bukannya kecelakaan.
"Bunda?" Suara Arion yang merengek membuyarkan lamunan Ghirel mengenai teka-teki ini. Dia meletakkan fotonya di atas nakas, kemudian segera memeluk Arion dan menepuk pantatnya agar putranya bisa kembali tidur.
Hari sudah malam. Jam digital sudah menunjukkan angka 9. Ghirel seharusnya menyiapkan makan malamnya mengingat dia terlalu sibuk dengan Afka sampai melupakan makan malam. Tetapi, gadis itu malah meringkuk di atas ranjangnya yang dingin dengan pikirannya yang berkelit penuh tanda tanya.
"Afka tidak mungkin melakukannya 'kan? Dia bukan pembunuh." Lirih Ghirel.
Suara ketukan pintu membuat gadis itu terkesiap. Dia duduk di atas ranjang, meletakkan guling di samping Arion kemudian membuka pintu kamar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com