Afka terlalu sibuk sampai tidak sadar tiga bulan telah berlalu. Pantas saja dia sangat merindukan Ghirel. Pemuda itu bahkan sempat terbawa suasana, saking rindunya kepada sang istri.
"Maaf sayang, bulan ini aku usahain pulang ya?" Balas Afka dengan lembut.
"Besok pulang pokoknya!" Terdengar suara Ghirel yang sinis, memaksanya untuk pulang besok.
Afka mengubah mode panggilan jadi videocall. Kini dia bisa melihat istrinya dengan wajah terlipat. Damn! Melihat wajah Ghirel membuatnya semakin merasa rindu. Dia berjanji akan mengurung Ghirel seharian di dalam rumah saat pulang nanti.
"Gak bisa besok sayang, akhir bulan aku usahain oke?" Afka terlihat sayu, matanya bahkan hampir menutup. Dia sangat kelelahan mengejar materi dan tugas-tugas semester yang cukup berat. Belum lagi dengan revisi makalah yang membuatnya harus membaca ulang semuanya.
"Kamu capek banget ya?" Suara Ghirel melembut ketika melihat Afka yang kelelahan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com