Cloud yang sejak kemarin kurang mendapatkan perhatian dan komunikasi yang baik dari Moon, merasa kesal. Ia yang semula tidak berpikiran macam-macam pada kekasihnya itu, menjadi berpikiran yang tidak-tidak karena kurangnya komunikasi di antara mereka.
"Kau mengapa, Kak?" tanya Sky.
"Moon masih belum bisa dihubungi, Sky."
"Mungkin saja sedang tidak memegang—"
"Tadi saat aku telpon, Nabi yang menerimanya. Tadi malam Moon berkata kalau Nabi menginap di rumahnya, namun entah mengapa masih ada perasaan yang mengganjal yang membuatku penasaran," sela Cloud, memotong ucapan Sky.
Sky melipat kedua bibirnya, merasa bersalah karena tidak memberitahu hal yang sebenarnya kepada sang kakak. Namun ia juga tidak bisa berkata terus terang kepada Cloud, karena mungkin akan melukai perasaan Cloud, jika ia tahu kalau Moon tidak menghubunginya karena ada acara makan malam bersama keluarga Earth.
***
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com