webnovel

The Intruders

Saat ini, Delta tim diberikan kewenangan untuk mendapat izin cuti selama sebulan. Hal itu diberikan karena mereka berhasil menyelesaikan misi yang diberikan FBI.

Misi itu sebenarnya telah lama berusaha diselesaikan agen FBI, tetapi sangat sulit untuk mendapat informasi yang tepat.

Hal yang tidak diduga Delta tim mampu menyelesaikannya hanya sekitar seminggu untuk menuntaskan para pelaku perdagangan senjata illegal di California.

Selama sebulan itu, mereka telah sepakat untuk membantu Aidan menyelamatkan Freya dari misi masa depan CIA.

Mereka yakin seharusnya Freya kembali menjalani hidupnya bersama Aidan, bukan malah terkekang di mesin waktu. Hal itu pasti menyakitinya.

"Lokasi pusat perkembangan CIA?"

"Sudah!"

"Lokasi alternatif?"

"Siap!"

"Berbagai alat yang kalian butuhkan?"

"Sudah."

"Baiklah, aku juga telah selesai dengan berbagai perlengkapan yang kubutuhkan."

"Lancarkan berbagai komunikasi."

"Selamatkan Freya!"

"Jangan sampai ketahuan FBI."

"Apalagi CIA." Jawab mereka sambil sambung menyambung yang tampak seperti lelucon, tetapi tetap serius.

Aidan pun segera berangkat menuju lokasi. Kali ini, ia telah hidup sebagai orang baru yang siap menyambut kebahagiaan baru pula.

Langkah demi langkah dalam melaksanakan strategi mereka sejauh ini masih berjalan baik. Aidan bahkan sudah hampir sampai di ruangan tempat Freya di sembunyikan.

"Mengenai pemulihan Freya?"

"Ah iya, dia sudah pulih total pak."

"Tetap pantau ruangan itu."

"Apakah waktu mesin tersebut perlu diatur lagi pak?"

"Tidak usah, waktunya sudah tepat. Freya akan bangun 20 tahun lagi."

"Oh iya, mengenai metabolisme tubuhnya dan pencegahan penuaan sudah diaktifkan mulai besok ya pak."

"Baiklah, saya pergi dulu, permisi."

Seperginya para pemimpin CIA, mereka tidak tahu bahwa Aidan dari tadi menguping dari ventilasi. Aidan pun segera bergerak cepat menuju ruangan Freya.

Benar saja, ia sangat merindukan wanita itu. Ternyata penjagaan CIA saat ini sedang lemah, bahkan di sekitar ruang tersebut tidak banyak yang berpatroli. Kesempatan ini mungkin akan merugikan bagi mereka, tetapi pastinya akan menguntungkan Aidan.

Aidan segera menyelesaikan teka-teki menuju ruang itu. Ia dengan segala kecerdasannya tidak butuh waktu lama sampai di kabin berisi Freya.

Ternyata bukan hanya Freya yang ikut dalam misi itu, tetapi sekitar 50 orang banyaknya berada dalam kabin berbeda. Selepas menemui kabin Freya, Aidan segera mengotak-atik berbagai teknologi pada mesin itu.

"Cih! Teknologinya segini amat! Untung masih bisa."

Aidan pun segera membangunkan Freya. Mata wanita itu sangat sulit terbuka, ia hanya mengingat terakhir kali ia sedang bersama pria yang berada dalam khayalannya itu.

Anehnya, pria itu kini berada di depannya. Ya! Dia Aidan. Ia pun hanya mengikuti apa yang Aidan lakukan karena ia tidak tahu apa-apa mengenai apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

Beberapa kali Freya hampir terjatuh, ia memang sudah pulih secara total. Namun, pasti tubuhnya harus beradaptasi lagi dengan bumi ini karena sudah hampir tiga tahun ia terus tertidur di dalam kabin itu.

Sesampainya di luar ruang laboratorium pengembangan CIA, mereka segera menuju mobil Aidan.

Bagaimanapun, Aidan tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Akhir-akhir ini berbagai misi dan rencana yang ia lakukan, berjalan dengan sangat mudah tanpa hambatan yang berarti.

Ia bahkan tidak menyangka wanita yang menjadi cinta pertamanya, Freya kini berada disampingnya.

Aidan membawa Freya ke apartemennya. Ia melihat wanita itu masih saja tampak kebingungan. Akhirnya, Aidan mulai menjelaskan segala sesuatunya kepada Freya.

Aidan tidak lupa menjelaskan bagaimana kesehariannya tanpa gadis itu.

Sebaliknya, Aidan tidak menduga bahwa selama ini Freya ternyata hampir melupakannya.

Namun, Freya mengatakan selama ini ia hidup di alam yang ia tidak tahu dimana bersama seorang pria yang sangat baik hati dan telah menjadi kekasihnya. Ternyata, pria itu adalah Aidan.

Aidan pun memutuskan akan segera keluar dari FBI. Aidan telah mengabari Darren dan Shawn, mereka memang sangat bahagia mendengar berbagai cerita Aidan. Mereka pun mengerti lambat laun mereka akan kembali ke kehidupan yang semestinya.

Namun, tetap saja rasanya sangat menyedihkan ditinggal partner sekaligus sahabat. Aidan meyakinkan mereka apapun yang terjadi komunikasi bakal tetap terjalin.

Aidan bahkan mengingatkan mereka untuk segera mencari kekasih sambil menertawai kedua partnernya itu.

Freya yang hilang pastinya segera membuat heboh sejagat CIA. Mereka semua mencari keberadaan CIA. Berbagai upaya mereka lakukan dengan berbagai agen paling professional sekalipun.

Namun, sudah lewat sebulan mereka masih saja tidak menemukan jejak Freya berada dimana. Mereka bahkan mulai mencurigai FBI.

Bagaimana tidak? FBI sudah pernah menuduh CIA pengkhianat satuan intelijen di negara itu.

CIA mulai menyelidiki kasus ini dengan mengomunikasikan kepada pihak FBI.

Berbagai isu pun beredar, pihak FBI dan CIA tidak pernah tahu mengapa isu mengenai badan intelijen sangat cepat tersebar. Seolah ingin menghancurkan persatuan negara itu.

Namun, kedua belah pihak tetap bodo amat dan saling menuduh siapa yang berkhianat. Mereka telah terlanjur dibawa emosi.

Langkah terakhir yang dapat dilakukan CIA mereka menjadikan Freya buronan. Hanya ini strategi yang bisa mereka andalkan untuk mengetahui keberadaan wanita dengan otak luar biasa itu.

Tidak hanya menjadikan buronan, mereka membuat peraturan bagi yang melaporkan keberadaan Freya akan mendapat imbalan yang sangat luar biasa.

Ternyata cara tersebut efektif untuk mengetahui keberadaan wanita itu. CIA seakan mendapat kekuatan juga untuk melaporkan bahwa FBI yang berkhianat.

Hal ini dikarenakan yang menyusup ke CIA, menculik, dan menyembunyikan keberadaan Freya selama ini adalah Aidan, agen elit khusus FBI.

Mereka pun segera menjemput Freya. Meski sempat terjadi percekcokan dengan Aidan yang berujung penangkapan Aidan juga.

Keesokan harinya, Mereka segera menertawakan pihak FBI dalam suatu konferensi CIA-FBI. FBI benar-benar murka terhadap apa yang dilakukan Aidan.

Hal yang paling tidak diduga oleh FBI adalah Darren dan Shawn juga ikut membantu Aidan melakukan kejahatan tersebut.

Bahkan, minggu lalu Aidan telah mengeluarkan surat pengunduran dirinya kepada FBI yang belum ditandatangi oleh kepala FBI. Sekarang baru ia mengerti mengapa Aidan ingin mengundurkan diri.

Selain itu, FBI dituduh juga menjadi ikut campur terhadap urusan internal CIA, mereka juga dituduh telah menyakiti salah satu anggota elit khusus CIA.

Berlipat-lipat kemarahan pihak FBI terhadap Delta tim. Mereka benar-benar merasa dikecewakan oleh tim kebanggaan FBI tersebut.

"Delta tim yang akan bertanggung jawab mengenai kasus ini!"

"Tidak, Pak! Saya bersedia menerima konsekuensi apapun terhadap semua tuduhan ini." Ucap Aidan tegas ditengah konferensi tersebut.

Semua pihak membenarkan konsekuensi yang harus diterima Aidan. Aidan bahkan mengancam Darren dan Shawn jika mereka berkata hal sekecil apapun.

Hal itu membuat kedua partnernya segera diam. Freya tidak ada dalam konferensi tersebut karena ia berada di pusat CIA. Ia telah menyatakan tidak setuju menjadi bagian misi masa depan CIA.

"Terkait pengkhianatan terhadap pihak FBI, kemudian terhadap pihak CIA. Penyusupan, penculikan, dan penyembunyian salah satu anggota CIA. Dengan ini, kami menyatakan saudara Aidan akan di eksekusi!" Ucap Hakim Satuan Intelijen.

Tok! Tok! Tok!

Semua pihak dalam ruangan tersebut awalnya sangat terkejut mendengar penuturan sang hakim yang menjadi pihak penentu pengadilan intelijen.

Namun, tidak ada yang bisa menentang, palu telah diketuk tiga kali. Bahkan, dari pihak CIA sebagian menyesalkan konsekuensi tersebut.

Terlebih lagi, kepala FBI segera meninggalkan ruang tersebut. Ia tidak tahu harus berkata apa. Ia benar-benar marah sekaligus sedih akan keputusan tersebut.

Darren dan Shawn pun segera di bawa ke pusat FBI.

"Aku mengerti, kini semua akan berakhir. Setelah semua yang terjadi Tidak kusangka akan seperti ini akhirnya."

Aidan hanya bisa pasrah berjalan keluar ruangan tersebut dengan tangan diborgol dibawa oleh kedua pengawal. Ia tidak sengaja melihat Freya dari pintu masuk ruang tersebut menatapnya dengan air mata yang terus mengalir.

Freya terlambat, benar-benar terlambat untuk menyelamatkan pria yang ditatapnya itu. Dunianya runtuh seketika.

I almost found happiness…

As it turned out, I was hopeful.

Everything ended in sadness.

Nobody knows the truth and justice.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up! VOTE for me!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

chaeraelk_creators' thoughts
ตอนถัดไป