webnovel

Chapter 4

Keesokan harinya.

Berangkat ke sekolah, Miyamura berpikir untuk melatih tubuhnya di gym. Dia harus siap jika tiba-tiba sistem mengeluarkan Quest mendadak.

Satu-satunya kekuatannya saat ini hanyalah Thunder Breathing dan penguasaan pedang tingkat Master.

Meskipun cukup kuat di dunianya sendiri, itu masih sangat lemah dibanding dunia yang memiliki orang-orang dengan kekuatan gila.

Jika sistem memberikan Quest ke sebuah dunia yang berbahaya seperti Akame ga Kill, High School DxD, atau My Hero Academia.

Miyamura hanya bisa mengalahkan kelemahannya jika dia mati saat melaksanakan Quest.

Miyamura juga memperingatkan Shinobu untuk menjadi lebih kuat karena sistem pasti akan memberikan sebuah Quest cepat atau lambat.

"Aku harus menjadi lebih kuat! Untunglah dunia ini hanya dunia anime Slice of Life, jika itu sesuatu seperti DxD atau yang lain, aku pasti hanya bisa melarikan diri."

Mengepalkan tangannya, Miyamura berkata dengan meyakinkan dirinya sendiri.

Masuk ke kelasnya, Miyamura melihat Hori, Ishikawa, dan Yoshikawa sedang mengobrol.

"Selamat pagi Hori-san, Ishikawa-kun, Yoshikawa-san." Mendekati mereka, Miyamura berkata sambil tersenyum.

Ngomong-ngomong, Miyamura berpakaian seperti biasa. Rambut panjang menutupi telinganya dan kacamata.

Hori, Yoshikawa dan Ishikawa yang mendengar sapaan Miyamura juga menjawab dengan senyum.

"Selamat pagi, Miyamura." x3

Kemudian, Miyamura bergabung dengan mereka sampai pelajaran mulai.

..

..

..

Dengan cepat, pelajaran sekolah telah selesai dan matahari sudah akan tenggelam.

Berdiri dengan Ishikawa didalam kelas yang sudah kosong, Miyamura melihat kearah Hori yang seperti mengerjakan sebuah dokumen sambil berbicara dengan Yoshikawa.

"Kenapa kamu harus mengerjakan tugas ketua OSIS?" Kata Yoshikawa yang sedang duduk didepan Hori.

"Keanggotaan mereka baru saja terbentuk. Mungkin mereka juga sedang kerepotan, kan?" Kata Hori sambil menghela nafas.

"Apa memang begitu? ... Tapi menyerahkan bagian pentingnya kepadamu itu tidak benar. Kamu itu hanya dimanfaatkan." Yoshikawa berkata dengan cemberut.

"Jika memang seperti itu, aku bisa berguna. Jadi tak masalah, kan?"

"Eh? Itu tidak bagus." Kata Yoshikawa mendengar jawaban Hori.

Miyamura yang dari tadi memperhatikan percakapan mereka berdua mendengar Ishikawa tiba-tiba berkata.

"Sepertinya ribet banget ya."

"Mm.." Miyamura hanya bisa mengangguk.

"Rasanya... Kita tak bisa melakukan apa-apa untuk membantunya, ya."

"Benar sekali." Miyamura berkata dengan senyum kecut.

"Ngomong-ngomong, peringkat pertama disekolah ini juga ditempati oleh Ketua Sengoku." Kata Miyamura sambil mengingat seorang pria berambut merah yang ada di ingatan Miyamura Izumi.

"Serius!?" Ishikawa yang mendengar ini berkata dengan kaget.

Miyamura mengangguk dan melanjutkan, "Dia juga sangat populer dikalangan para gadis."

"Yah, sudah kuduga." Ishikawa berkata dengan senyum pahit.

Kemudian, pintu kelas bagian belakang terbuka dan memperlihatkan seorang gadis cantik yang memiliki rambut merah muda dengan diikat Twintail.

"Apa Hori-san disini?" Kata gadis itu sambil melihat kearah kelas.

"Ah, Ayasaki-san." Melihat gadis yang bernama Ayasaki itu, Hori berdiri sambil membawa berkas dan dokumen dan berjalan kearahnya.

"Ini dokumen dan berkas yang kukerjakan. Ini berat, apa tak masalah?" Kata Hori sambil memberikan dokumen dan berkas itu pada Ayasaki.

"Tidak masalah. Terima kasih." Mengambil berkas dan dokumen itu, Ayasaki berkata dengan senyum dan pergi sambil melambaikan tangannya ke arah Hori.

Ishikawa yang melihat Ayasaki berkata , "Uwah! Cewek cantik!"

"Dia itu pacarnya ketua Sengoku." Kata Yoshikawa yang melihat Ayasaki pergi.

"Eh? Pasangan tampan dan cantik dong." Kata Ishikawa dengan iri.

Melihat Ayasaki yang pergi, Hori kembali duduk sambil berkata, "Ayasaki-san itu juga anggota OSIS. Tapi sepertinya dia tak terlalu sibuk."

Miyamura dan Ishikawa berjalan mendekati Yoshikawa dan Hori.

"Seperti maskot saja, dong." Kata Yoshikawa.

"Eh? Jadi tugas si cantik itu dikerjakan oleh Hori?" Kata Ishikawa yang mendengar perkataan Yoshikawa.

"Jangan bilang begitu. Tugas yang tadi itu... Memang bagian Ayasaki-san, sih." Kata Hori dengan menghela nafas.

Mengemasi barang-barangnya, Hori berdiri dan berkata, "Kalau begitu, aku pulang dulu. Sampai besok, Miyamura, Yuki, Tooru."

Melihat Hori yang pergi, Miyamura juga hanya bisa menghela nafas. Meskipun dia ingin membantu, dia tidak bisa melakukan apapun karena dia sendiri tidak pintar.

..

..

..

Berjalan di lorong kelas, Miyamura berpikir, 'Apa Hori akan senang, jika aku membuatkannya kue?'

*BRUAK*

Saat sedang berpikir, Miyamura tiba-tiba terjatuh akibat seseorang menabraknya dari belakang.

"Aduh." Melihat kearah suaranya, Miyamura melihat kalau Ayasaki yang menabraknya.

"Kamu tidak apa-apa?" Kata Miyamura.

"Duh. Jalan pakai mata dong. Padahal aku sedang terburu-buru, cepat bantu dong." Kata Ayasaki sambil mengambil dokumen yang jatuh dan meletakkannya di kardus dengan panik.

Saat Miyamura akan memasukkan sebuah dokumen ke kardus, tiba-tiba Ayasaki berdiri dan mengambil kardusnya dan berlari.

"Oi! Ini masih ada satu lagi yang tertinggal!" Teriak Miyamura melihat Ayasaki yang berlari.

Melihat kebelakang, Ayasaki berkata, "Ah, itu mungkin tidak dibutuhkan. Kamu bisa membuangnya." Setelah itu dia langsung lari.

"Eh?" Melihat ini, Miyamura hanya bisa menghela nafas.

Melihat ke dokumen yang dipegangnya, Miyamura melihat kalau itu adalah dokumen keuangan.

"*Sigh* lebih baik ku simpan." Memasukkan dokumen itu kedalam tasnya, Miyamura berdiri dan berjalan pulang.

..

..

..

Sampai di rumah, Miyamura berbaring di tempat tidurnya dan memeriksa Dimensional Chat Group.

"Masih belum ada Quest? ... Mari kita lihat bagian Shop."

Memasuki fitur Shop, Miyamura melihat ada kolom pilihan.

[Shop]

- Senjata

- Armor

- Skill

- Item

- Misc

Mengklik kolom senjata, Miyamura ditampilkan banyak senjata dari berbagai anime. Meskipun ada banyak yang cukup dia tidak ketahui.

[Shop]

• Senjata

- Pedang Sihir : 1000 DP

.

.

- Elucidator and Dark Repulsor : 5000 DP

- Murasame : 150000 DP

- Tessaiga : 10000 DP

.

.

- Toyako Bokuto : 30000 DP

- Gae Bolg : 10000 DP

.

.

- Excalibur : 100000 DP

Melihat harga senjata itu, Miyamura hanya bisa meringis karena dia hanya memiliki sedikit DP yaitu 174 DP.

Dan itupun hanya dia dapat dari Login Harian selama dua hari. Miyamura berharap kalau Quest itu akan memberinya banyak DP.

Saat Miyamura sedang berpikir, tiba-tiba pop up muncul didepannya dengan tulisan.

[Quest untuk Dimensional Chat Group]

[Misi Utama 1 : Musnahkan semua Zombie yang ada di dunia.]

[Misi Utama 2 : Undang salah satu orang dari dunia itu ke Dimensional Chat Group.]

[Peserta : Semua anggota Dimensional Chat Group.]

[Time Limit : None.]

[Reward : Random Gift, 2000 DP.]

[Catatan : Waktu berhenti di dunia anggota yang berpartisipasi.]

Melihat ini, Miyamura terkejut sebentar sebelum tersenyum.

"Hehe ... Akhirnya Quest pertama muncul." Kata Miyamura dengan seringai diwajahnya.

[Miyamura Izumi Online]

[Kochou Shinobu Online]

[Kochou Shinobu: oh? Inikah quest yang kamu katakan saat itu?]

[Miyamura Izumi: iya, jadi aku harap kamu bersiap Shinobu-san.]

[Miyamura Izumi: meskipun aku yakin kalau zombie ini tidak akan bisa melukai kita.]

[Kochou Shinobu: Zombie? Apa itu?]

[Miyamura Izumi: zombie itu adalah mayat hidup. Nanti akan aku jelaskan saat kita bertemu.]

[Kochou Shinobu: Baiklah.]

Melihat pesan Shinobu, Miyamura langsung bersiap-siap.

"Aku tidak tau akan berapa lama bagi kita butuh untuk memusnahkan semua Zombie di dunia itu." Kata Miyamura sambil meletakkan Pedang di pinggangnya.

Dia juga memakai piercings dan mengikat rambutnya ke belakang.

[Miyamura Izumi: apa kamu siap, Shinobu-san?]

[Kochou Shinobu: aku sudah siap, jadi bagaimana kita akan pergi?]

[Miyamura Izumi: nah, itu juga aku tidak tahu.]

Saat Miyamura berkata seperti itu, pop up Quest sekali lagi muncul tapi kali ini itu ada tombol dengan tulisan "Siap"

Hal yang sama juga terjadi pada Shinobu.

Melihat ini, Miyamura hanya menekan tombol itu.

[Miyamura Izumi Siap]

[Kochou Shinobu Siap]

[Transfer dimulai dalam 5...4...3...2...1]

Seketika, Miyamura merasakan kesadarannya menjadi gelap untuk beberapa saat sebelum kembali.

Membuka matanya dan mengamati sekelilingnya, Miyamura sadar kalau dirinya berada di sebuah rooftop sekolah.

"Miyamura-san?"

Saat mengamati sekelilingnya, Miyamura mendengar suara lembut tiba-tiba memanggil namanya.

Menoleh kearah sumber suara itu, Miyamura melihat seorang gadis cantik mengenakan haori putih yang memiliki pola kupu-kupu.

"Shinobu-san?" Kata Miyamura melihat Shinobu didepannya.

Mengangguk, Shinobu tersenyum dan berkata, "Tapi aku tidak menyangka kalau kamu akan sangat berbeda dari foto yang kamu kirim kemarin."

Shinobu melihat kalau penampilan Miyamura berbeda dari yang ada di foto kemarin.

Miyamura sekarang lebih seperti anak berandalan, tapi itu tidak mengurangi ketampanannya, malah itu justru memberinya getaran liar.

"Ahaha, yah itu foto saat aku tidak mengikat rambutku." Mendengar perkataan Shinobu, Miyamura hanya bisa tertawa sedikit.

Seolah ingat sesuatu, wajah Miyamura berubah menjadi serius dan berkata.

"Shinobu-san, sekarang aku akan menjelaskan dunia ini padamu."

Melihat wajah serius Miyamura, Shinobu juga berubah menjadi serius dan mendengar.

Kemudian Miyamura menceritakan informasi dasar tentang dunia ini. Dia juga memberi tahu Shinobu tentang zombie.

..

..

..

Mendengar penjelasannya, Shinobu mengangguk. Dia juga menjadi semakin ingin tahu tentang zombie ini.

"Oh dan satu lagi, kita tidak bisa kembali ke dunia asli kita sampai kita memusnahkan seluruh zombie di dunia ini." Kata Miyamura dengan wajah rumit.

Meskipun mereka berdua kuat, tapi untuk memusnahkan seluruh zombie di dunia itu pasti akan memakan waktu yang cukup lama.

"Mungkin itu akan memakan waktu sekitar 1-1,5 tahun."

Mendengar ini, Shinobu mengerutkan keningnya, "Jika begitu, bukankah orang-orang di dunia akan sadar kalau kita tumbuh dengan cepat?"

Saat Shinobu mengatakan itu, pop up muncul didepan mereka berdua.

[Sistem bisa memanipulasi umur anggota dengan biaya 1000 DP, jadi anggota bisa tenang dan fokus pada misi]

Melihat ini, Miyamura dan Shinobu saling memandang sebelum tersenyum satu sama lain.

"Jadi kita tidak perlu khawatir tentang itu." Kata Miyamura pada Shinobu dan mengalihkan pandangannya ke bawah.

Karena mereka di rooftop, mereka bisa melihat bagian bawah sekolah dengan cukup leluasa.

"Shinobu-san, kamu bisa lihat kalau itu adalah zombie." Kata Miyamura menunjuk pada orang-orang yang terlihat sedang ribut di depan gerbang sekolah.

Mengikuti pandangannya, Shinobu melihat kalau seorang pria digigit oleh orang yang ada di luar gerbang sekolah.

Meskipun Shinobu tidak pernah melihat itu, dia tahu karena dia diberitahu oleh Miyamura tadi.

Yap, selain informasi tentang dunia ini, Miyamura juga memberi tahu Shinobu tentang hal-hal yang mungkin tidak Shinobu ketahui.

"Kalau begitu, ayo kita turun Shinobu-san." Kata Miyamura dan berjalan ke tangga.

Shinobu tidak berkata apapun dan hanya mengikutinya.

-----

Terima kasih yang sudah mau baca cerita ini.

Smoll_FuHuacreators' thoughts
Next chapter