=Ami POV=
"Apa yang paman lakukan disini?" tanya Laya.
Kini kami sedang duduk di balik semak yang tebal, cukup jauh dari tempat kegelapan tadi. Aku melirik Jarel yang masih nampak bingung, dia belum ada mengatakan apapun sejak tadi.
"Aku sedang di kebun tadi saat melihat kalian bertiga lewat. Entah kenapa pikiranku mengatakan kalau kalian alan menemui hal tidak enak di dekat gerbang, karena itu sudah merupakan kebiasaan bagi setiap warga yang hendak keluar distrik. Mereka sering menemui kejadian mengerikan itu," jawab beliau menjelaskan.
"Apakah korbannya adalah orang yang hendak lewat?" kali ini terdengar Jarel jiga ingin tahu.
"Tidak. Lebih seringnya adalah warga yang sedang mencari kayu bakar ataupun mencari buah hutan yang menjadi sasaran. Karena mereka seorang diri dan sering kali pikiran mereka kosong karena sibuk dengan aktifitasnya, maka kegelapan mudah untuk menyerangnya."
"Kurasa dia sedang mencari kayu," gumam Jarel.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com