webnovel

Laya Terluka

=Ami POV=

Semua warga yang berada di perkebunan selalu memberikan pandangan yang tidak enak padaku dan Laya. Mungkin karena kami baru, sehingga mereka merasa asing dengan kami.

Aku mulai merasa tidak nyaman, meminta Laya untuk mengecek penampilanku dari ujung kaki hingga ujung kepala, dari belakang hingga depan. Dia bilang 'aman', tidak ada hal yang menarik perhatian banyak orang.

Setiap hembusan angin yang menerpa tubuhku, aku merasakan tanganku gemetar juga jantungku berdegup cukup kencang. Aku pernah merasakan ini sebelumnya, saat menemui leluhurku dan mengumpulkan energi di aula Gedung Kuning.

Sebentar.

Apakah mungkin kali ini energiku terbaca oleh para warga? Tapi kenapa? Disini bahkan sangat tenang dan damai, aku tidak merasakan adanya energi buruk sejak awal masuk ke Distrik ini.

"Kamu memikirkan perkataan siapa?" tanya Laya tiba-tiba saat aku masih memandang jauh ke perkebunan paman Bano dan bibi Jane.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป