=Ge POV=
Sial, aku sama sekali tidak mengetahui kalau Sam diserang. Aku menyadarinya setelah dia terjatuh tak berdaya di atas lantai bersimbah darah,
Seorang perempuan dengan pecahan guci di tangannya nampak masih memandangi tubuh Sam, entah apa yang sedang ia pikirkan namun aku melihat ia gemetar.
"Selamat datang, tuan Presiden. Aku merasa sangat tersanjung karena anda berkenan untuk berkunjung ke rumah kami yang sederhana ini." Seorang pria dengan suara beratnya menghampiriku dari arah belakang.
Aku mengernyitkan dahi, merasa ada yang tidak beres. Aku marah, karena Digo dan bang Arlan tidak dapat menemukan mereka yang bersembunyi di dalam rumah. Apa mereka tidak menggeledah semua sudut ruangan?
"Anda tidak perlu banyak pikiran, tuan. Silahkan duduk," ujarnya lagi. Dia segera duduk di sebuah kursi di dekatku berdiri seraya mempersilahkanku untuk ikut duduk. "Tisya! Siapkan hidangan untuk tamu kita."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com