=Arlan POV=
Aku sudah tidak ingin lagi berlama di dalam tempat sialan ini. Hanya perlu kabur dan segera menemui Presiden, kurasa itu akan mudah. Namun aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi karena sejak pagi tidak ada seorang pun penjaga yang menemuiku untuk mengantar sarapan.
Piringku bahkan telah kosong. Roti tawar telah habis dimakan oleh tikus dan semut yang sangat menyukainya. Air minumnya pun begitu, aku sama sekali tidak menyentuhnya. Hanya memberikan kepada tikus yang kurasa akan seret jika hanya makan roti tanpa minum.
Ami sudah ditemukan. Ini bukan hal baik. Jika dia dalam keadaan lemah maka dia akan sangat mudah untuk dibunuh. Tujuan kami bukan untuk ini, kami ingin menyerang Presiden agar dia mengubah sistem pemerintahan. Ami memiliki kekuatan cahaya putih dalam dirinya, kuyakin dia mampu menaklukan presiden hanya dengan berbicara dan saling bertatap mata. Kurasa demikian.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com