=Author POV=
"Ayah kenapa bisa mendapatkan ini?" tanyanya, Ge menghampiri sang ayah dan membantunya memotong daun selada.
"Hey cuci tanganmu terlebih dulu sana!" bentak sang ayah galak. Ge cengengesan lalu segera membasuh kedua telapak tangannya dan kembali membantu ayah.
"Ini adalah tato," jawab pak Bano singkat. "Kenapa kamu bertanya?" pak Bano menatap anaknya itu dengan heran. Dia bahkan berheni memotong sayuran.
"Hah? Ya karena aku ingin tahu, ayah." Ge sedikit ragu dengan jawabannya. Apa itu salah? Pikirnya.
"Katakan pada ayah yang sebenarnya terjadi," ujar pak Bano tiba-tiba. Dia meletakkan pisau dan menyuruh putranya untuk berhenti.
"Maksud ayah? Mengatakan apa?" Tampang Ge polos. Ayahnya itu kembali menariknya untuk duduk di sofa lawas di dekat dapur. Ge manut, dia tidak tahu apa yang hendak ia lakukan.
"Katakan. Kemana kamu selama dua tahun ini." Pak Bano menyuruh anaknya untuk duduk menjelaskan. Ge diam, dia masih memilah kalimat yang tepat untuk menjawab ayahnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com