webnovel

Firasat

Dunia Bawah

Seorang wanita terlihat sedang mengerjakan tumpukan dokumen. Dia memiliki rambut hitam yang indah dengan twintail di setiap sisinya.

Seorang wanita dengan rambut bob dan kacamata tiba di depan Serafall. Dia adalah Sona Sitri Ahlii waris dari Keluarga Sitri. Dia dikenal sebagai ahli strategi terbaik pada generasinya bahkan bisa dikatan kejeniusannya bisa menyaingi Ajuka Beelzebub. Namun dengan kejeniusannya dia masih tidak bisa mengetahui kenapa kakaknya berubah. Delapan tahun lalu dia tidak seperti sekarang, dia dulu merupakan sosok yang serius tapi dia tiba-tiba menjadi kekanakan. Hal ini tidak dianggap aneh oleh orang lain. Dan malah memperlakukannya seperti kakaknya ingin mengganti suasana. Namun Sona tahu bahwa Kakaknya menjadi kekanakan seperti ini bukan untuk mengganti suasana, tapi dia sengaja bertingkah seperti itu untuk menutupi kesedihannya.

Sona tidak tahu apa penyebab kesedihan kakaknya. Dia pernah mencoba bertanya terkait topik itu tapi kakaknya mengalihkan pembicaraan. Sejak saat itu Sona tidak lagi bertanya topik itu kepada kakaknya.

"Onee-chan para Maou memanggilmu, mereka akan mengadakan pertemuan penting"

"Ohh Sona-tan terimakasih untuk informasinya aku akan segera berangkat" Serafall berdiri dari kursinya, ketika dia akan mengaktifkan mantra teleportasi Sona tiba-tiba berkata.

"Onee-chan aku mendengar ada kedai baru di pinggiran kota, dikatakn itu bagus untuk bersantai dan makanannya juga enak. Apakah kamu ingin ikut bersamaku?" Sona berpikir untuk membuat kakaknya sedikit santai.

"Ehehe apakah akhirnya sona-tan ku merindukan onee-chan nya?" Serafall membalas dengan nada menggoda.

Ini menyebabkan Sona memerah.

"B-bukan begitu aku hanya ingin mengundang Onee-chan karena aku tidak ada teman untuk pergi kesana" sona berkata sambil mengalihkan pandagannnya.

"Ahaha Sona-tan tetap pemalu seperi biasanya~. Tapi maaf onee-chan tiba bisa pergi mungkin lain kali. Jadi bye bye Sona-tan~" Serafall menghilang dari tempatnya dan menyisakan Sona yang sendirian disana.

"Mungkin aku harus mengjak Tsubaki" Sona bergumam dan meninggalkan ruangan itu.

---

Serafall memasuki ruang rapat dan melihat tiga sosok yang dikenalnya.

"Serafall akhirnya kamu disini" Seorang pria berambut merah berseru kepadanya. Dibelakangnya ada sesosok wanita cantik berambut perak mengenakan pakaian maid.

"Hai Sirzechs-chan, hai juga Grayfia-chan, Ajuka-chan, Falbium-chan. Maaf terlambat Sona-tan mengajak ku berbicara sebentar"

"Baiklah kita mulai rapatnya"

Dan beberapa jam berikutnya mereka membahas berbagai permasalahan di dunia bawah. Mereka juga menyinggung tentang perjanjian damai antara tiga faksi. Tapi mereka memutuskan untuk membicarakan detailnya dimasa depan.

Ketika rapat akan selesai Serafall tiba-tiba merasakan sesuatu yang akrab. Segera matanya melebar dia tidak akan pernah melupakan aura ini.

Saat pertemuan selesai, Serafall yang pertama bergegas keluar ruangan. Saat dia terus menggumamkan nama yang disebut Claude. Tapi segera dia kehilangan arah aura itu. Serafall mencoba merasakannya lagi tapi itu nihil.

Para maou melihat ini bingung dan memutuskan bertanya. Tapi serafall hanya menjawab.

"Tidak ada, aku hanya merasakan sesuatu yang akrab"

Para Maou hanya mengangguk dan tidak menanyakan lebih lanjut. Serafall mulai berpikir.

'Dia ada di kota kuoh, mungkin aku harus memerintahkan sesorang untuk mencarinya'

---

Sementara itu, di dunia manusia Claude membersihkan meja dan menyeka meja konter, dua wanita muda memasuki kedai dan melihat ke dalam dengan penuh minat. Claude tidak berpikir seseorang akan benar-benar datang pada sore hari, tetapi ketika dia melihat wajahnya, dia kaget tapi segera menenangkan diri.

Kedua wanita itu adalah Sona Sitri ahli waris keluarga Sitri dan adik dari Maou baru, dibelakangnya adalah ratu dari gelar kebangsawanannya Tsubaki Shinra.

Saat mereka mendekati konter, dia akhirnya berbicara.

"Aku tidak menyangkan akan kosong disini, aku mendengar bahwa tempat ini sangat populer" Sona berkata.

"Nah, ini hanya populer pada beberapa orang" Claude membalas dengan senyuman, dia adalah pelanggan sekaligus adik iparnya, tapi dia tidak akan mengungkapkan identitasnya sekarang,belum.

"Itu benar, saya rasa. Jadi? Tuan, apa yang Anda sajikan hari ini?" Sona bertanya.

"Panggil saja aku Claude. Untuk menunya, anda bisa melihatnya disini" Claude berkata saat menjelaskan beberapa menu.

"Hm. Lalu bisakah kamu menyiapkan sesuatu yang anda rekomendasikan?" Tsubaki bertanya kepada Claude.

"Mungkin saya punya sesuatu yang saya sarankan" Claude menjawab.

Claude lalu menyuruh mereka untuk memilih tempat duduk. Sona dan Tsubaki melihat sekeliling melihat bahwa itu cukup normal. Keheningan menyelimuti ruangan itu. Hanya suara gosong yang bisa terdengar saat aroma bawang putih, rosemary, dan mentega melayang di udara, menarik perhatian Sona, Tsubaki dan tiga peri kecil yang bermain saat mereka bergegas masuk untuk melihat apa yang saya masak.

Sona dan Tsubaki sangat terkejut melihat 3 gadis kecil berlari ke konter dan duduk di bangku di dekatnya.

"Anda seorang ayah?" Tsubaki memutuskan untuk bertanya.

"Ya Aku seorang ayah dari 3 peri kecil disini" Claude berkata.

"Woah onee-chan sangat cantik" Sora berseru ketika melihat sona.

Sona menengok ke samping dan melihat Sora yang menatapnya dengan mata berbinar. Sona tidak tahu haru melakukan apa, dia tidak terlalu pandai berurusan dengan anak kecil. Tsubaki yang melihat Raja nya tidak bisa tidak terkikik.

"Sora jangan membuat pelanggan tidak nyaman" Claude berseru kepada Sora.

"Muu Ayah pelit" Sora mencibir atas seruan Claude.

"Ah tidak apa apa Claude-san aku tidak keberatan" Sona berkata kepada Claude berharap dia tidak memarahi Sora.

Sora yang mendengar ini menjulurkan lidahnya kepada Claude yang hanya bisa menggelengkan kepalanya dan lanjut memasak.

"Jadi siapa namamu?" Sona bertanya kepada gadi didepannya.

"Nama Ku Sora ! Gadis pirang disana adalah adikku Ais dan disebelahnya juga adalah Adikku Kanna!!" Sora berkata dengan nada ceria.

Sona melihat Sora dan merasakan bahwa dia tampak sangat akrab. Tapi memutuskan untuk tidak memikirkannya, jelas karena ini adalah kali pertama mereka bertemu.

Sementara Sona dalam pikirannya, piring dengan steak setengah matang tiba di depannya. Dia bisa melihat kilau dagingnya dan ketika dia menekan daging dengan garpu, daging itu begitu lembut dan keluarnya sejumlah besar cairan.

Sona menggigitnya saat dia memasuki trans di mana dia dikelilingi oleh sapi dengan rosemary mengikat tangan dan kakinya sebelum dipukul oleh bawang putih yang dibuang. Dia terkejut dengan rasa makanannya dan itu adalah salah satu makanan terbaik yang dia rasakan. Sona melihat ke arah Tsubaki yang tampak merasakan apa yang dia rasakan.

Sona kembali dari transnya dan menatap daging dan wajah Claude yang berkata 'bagaimana'.

Para putri itu melihat Sona dan Tsubaki dengan air liur di wajah mereka.

"Makanan ayah benar-benar yang terbaik." Sorak Kanna saat Ais dan Sora mengangguk

Setelah melahap makanan mereka, Claude membersihkan piring dan Sona serta Tsubaki berdiri dan berkata

Sona mengeluarkan 1000 yen dan ketika Claude akan mengeluarkan kembalian. Sona berkata

"Simpan saja kembaliannya, itu adalah makanan terenak yang saya rasakan" Sona pergi ke arah pintu di ikutin Tsubaki tapi terhenti ketika Sora berteriak.

"Onee-chan mari kita main kapan-kapan"

Sona tidak menjawab tapi hanya mengangguk dengan tersenyum. Tsubaki yang melihat ini juga ikut tersenyum.

ตอนถัดไป