Jennie memicingkan matanya pada Kevin yang mendadak mengajaknya menikah setelah puas marah-marah. Dia menggelengkan kepalanya dan mendorong kekasihnya itu untuk menjauh dari tubuhnya.
"Kamu menarikku dengan sebuah janji pernikahan? Itu sungguh tidak masuk akal setelah kamu marah besar padaku! Aku tidak mungkin bisa menikah dengan pria yang mudah berubah pikiran!"
"Sayang, aku sudah pikirkan semua ini jauh-jauh hari. Bahkan aku datang untuk membicarakan masalah masa depan hubungan kita, aku ingin membawa mu ke Indonesia dan memperkenalkan mu pada keluarga besar ku," ucap Kevin dengan tatapan memohon. Melihat Jennie marah adalah hal yang dia takutkan. "Maaf atas sikapku tadi, tapi aku sungguh-sungguh akan merubah diri untuk menahan setiap amarahku, tapi aku mohon, berhentilah jadi model dan jadilah istriku."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com