Keyra menggeliat dan melepaskan pelukan Aaron yang sejak tidur memeluknya dengan posesif. Dia melirik kekasihnya itu masih tertidur dan terdengar suara dengkuran yang tidak terlalu keras, membuatnya geli dan mencium pipinya. Gadis itu menatap sang pria dengan lembut penuh kasih sayang, seolah penyatuan tadi membuatnya semakin mencintai pria itu dan tidak ingin kehilangan ataupun berpisah. Pokoknya harus nikah!
Keyra beralih melirik sekitar hingga matanya menemukan jam yang tertempel di dinding menunjukkan waktu pukul lima sore. Seketika dia terbelalak dan langsung mendudukkan dirinya.
"Astaga, ini sudah terlalu sore! Aku harus segera pulang."
Aaron pun terbangun saat mendengar Keyra sedang panik. "Biar aku mengantar mu," ucapnya dengan mata yang masih belum sempurna terbuka.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com