Tepat jam tujuh malam, terdengar suara bel berbunyi dari arah pintu utama rumah Ethan. Ira yang masih setia menjadi asisten rumah tangga di rumah itupun segera membuka pintu.
"Selamat malam, Bu, apa Keyra ada?" Aaron bertanya dengan sopan sambil tersenyum.
"Ada, silahkan masuk, saya akan menanggalkan nya," seru Ira dengan sopan pula, kemudian dia berjalan menuju kamar Keyra yang terletak di lantai atas di mana dia harus melintasi ruang tengah, di mana ada Ethan dan Luna yang sedang menikmati secangkir teh sambil nonton tv.
"Siapa yang datang, Ra?" tanya Ethan.
"Em, seorang pemuda ingin bertemu non Keyra," jawab Ira agak ragu, karena dia tahu bahwa Ethan sangat pemilih perihal siapa yang akan bergaul dengan putrinya.
"Yasudah, panggilkan Keyra," seru Luna.
Ethan segera beranjak dari sofa.
"Mau ke mana?" tanya Luna.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com