Saat sedang berjalan memasuki cafe yang bernuansa klasik dengan interior dan furnitur serba antik di dalamnya, Keenan melihat ada pemuda yang dia kenal, dia pun segera menghampiri pemuda itu untuk makan bersama sekalian.
"Hey, Bro, kebetulan sekali kita bertemu di sini," sapa Keenan dengan ramah.
"Eh, Keenan, aku belum sempat sarapan dan papa sudah memintaku untuk menemaninya ke kantor. Jadi, aku kabur ke sini saja untuk sarapan," balas pemuda berparas tampan dengan brewok sangat tipis seperti belum lama dicukur atau memang belum tumbuh banyak karena dirinya masih seumuran Keenan.
"Hem, om Arsha memang seperti papa ku. Hari ini aku diangkat menjadi CEO kedua, ini akan menjadi beban sekaligus menantang," ucap Keenan yang sudah duduk di kursi berhadapan dengan pemuda yang ternyata adalah anak dari Shandra dan Arsha yang bernama Aldric.
"Waw, itu berarti kita akan jarang bertemu, aku yakin kamu akan sangat sibuk," balas Aldric.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com