Siap-Siap Ya Gaes, aku beri kejutan. Tapi tenang, nggak bikin jantungan Kok. Xixi.
__________***__________
Sesungguhnya, ketika akhirnya Satria berterus terang semuanya, dadaku merasakan debar yang tidak seperti biasanya. Jantungku seolah memompa darah dua kali lebih cepat.
"A-apa Kakek tahu soal ini?" tanyaku dengan bibir bergetar.
"Nggak, hal ini hanya Ruben yang tahu. Dan sekarang kamu. Maaf, aku baru bisa bilang alasan yang sebenarnya sama kamu. Aku mencoba mencari waktu, agar kamu nggak marah ketika aku jujur."
Saat ini kami duduk saling berhadapan. Aku nggak marah, hanya terkejut saja. Bagaimana wanita seperti Mia bisa berpikir ingin menjadi yang kedua? Sumpah, dia nggak memiliki kekurangan apa pun. Selain dia cantik, dia juga kaya raya. Apa yang nggak bisa dia miliki? Aku rasa wanita sepertinya mudah sekali mendapatkan apa pun yang dia mau.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com