SATRIA
Kita lihat apa yang diinginkan Mahendra. Jika karena masalah semalam dia melepas kerja sama selama ini, aku tidak akan menahannya lagi. Selain itu memang haknya, aku juga tidak ingin bekerja sama dengan orang yang suka mencampuradukan masalah pribadi dengan bisnis. Itu sangat tidak profesional menurutku. Lagi pula, dalam hal ini aku tidak merasa bersalah. Putrinya saja yang menyebalkan.
Dia pikir siapa dirinya bisa merendahkan Rea, istriku? Hanya seorang putri Mahendra Bestari, apa hebatnya? Apa dia pikir kekayaan ayahnya lebih banyak dari Wijaya?
"Tumben sekali, Pak Mahendra meminta bertemu. Dia biasanya akan datang hanya kalau ada rapat penting saja," komentar Ruben.
"Itu karena semalam aku membuat sedikit keributan di pestanya. Aku rasa karena itu."
"Benarkah? Waduh gawat dong, Pak. Kalau dia sampai memutuskan kerja sama dengan kita."
"Aku nggak peduli, Ruben. Kita bisa menggaet investor lain. Yang mau menanam sahamnya di tambang minyak bukan hanya dia saja."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com