SATRIA
Wanita itu rumit. Tak terkecuali istriku. Apa susahnya diam dan mendengarkan? Apa tidak bisa suatu masalah dipecahkan dengan kepala dingin? Kepalaku rasanya mau pecah jika dia sudah mode ngambek. Dibujuk macam mana pun, kalau emosinya sedang puncak-puncaknya itu susah. Dia sama sekali tak mau mendengarkan aku.
Bahkan, ketika aku mengejarnya. Dia masih mengabaikanku. Lebih memilih turun dari mobilku dan menaiki taksi. Sungguh, persoalan kami itu sepele. Dia marah lantaran aku pura-pura tidak mengenal Shella -adik Dokter Geo yang jadi korban keteledoran supirnya. Demi Tuhan, tidak ada maksud apa pun aku melakukan hal itu. Semata-mata hanya karena ingin liburan kami yang tinggal beberapa hari lagi berjalan dengan aman tanpa menimbulkan masalah. Karena aku tahu betul, bagaimana sikap Rea jika tahu wanita-wanita yang aku kenal dari masa lalu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com