Seperti biasa bangun pagi dihadapan cermin untuk memastikan penampilannya saat ini. Kemudian mengambil kunci mobil, tas ransel miliknya, beserta ponsel yang berada diatas mejanya. Setelah itu ia langsung bergegas pergi keluar kamar, bertepatan dengan itu seseorang pun baru saja menutup pintunya dan berakhir dengan mereka yang saling menatap satu sama lain.
Disana saudaranya sedang berdiri mematung dengan satu tangannya yang masih berada di knop pintu kamarnya sendiri. Ia melihat kearahnya yang saat ini sedang memandangnya datar seolah apa yang terjadi semalam tidak pernah ada. Mengetahui hal itu San langsung menghela nafas, laki-laki itu menatap kepergian Sharon yang baru saja pergi mengabaikannya tanpa sepatah kata pun.
"Jadi ini yang lo rasain dulu?" gumam San yang masih berdiri di depan pintu kamarnya, kedua tangannya mengepal kuat, ekspresinya begitu terlihat jelas sedang menyesali perbuatannya dulu kepada saudaranya itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com