Kini kedua mata Aldera tidak ada henti-hentinya menatap Sahabatnya yang saat ini sedang tertidur. Ia menghela nafasnya, kemudian menatap layar ponselnya secara berulang memikirkan apa yang harus dirinya lakukan sekarang.
Keluarga dari laki-laki itu belum diberitahu, menjadikan Aldera merasa bingung antara memberitahukannya atau ternyata tidak sama sekali. Akan tetapi Van harus dirawat dan mau tak mau ia harus memberitahukan mereka agar tidak mencemaskannya.
Baiklah, sepertinya ini adalah pilihan yang tepat. Ia pun langsung memainkan ponselnya disana, bermaksud mengirimkan sebuah pesann untuk memberitahukan keadaan Van saat ini.
Tidak lama kemudian sebuah panggilan langsung terlihat, dimana disana tertera nama adik dari Sahabatnya itu yang kini tengah menghubungi dirinya.
Maka dengan cepat, ia langsung mengangkat panggilan itu yang langsung terdengar suara khawatir dari seberang sana.
"Bang, lo di Rumah sakit mana sekarang?" tanya Vin tak sabaran.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com