Begitu masuk ke dalam kamarnya, Vincent langsung membanting pintu. Dia sangat marah saat melihat Adi Prayoga berada di rumahnya. Apalagi, mereka semua bisa berbincang cukup akrab terhadap seseorang yang sudah menghancurkan keluarganya.
Dalam segala kebencian dan juga perasaan yang tak mungkin bisa ditahannya, Vincent mengambil senjata miliknya dan menyembunyikan benda itu di balik bajunya.
Dia pun kembali keluar dari kamarnya menuju ke sebuah tempat di mana seseorang yang sangat dibencinya itu berada.
"Di mana Adi Prayoga? Apakah pria tua itu ketakutan saat melihatku?" Dengan sangat lantang Vincent mengatakan hal itu di depan Jeffrey dan juga Davin Mahendra. Sayang, dia tak menemukan sang bos mafia itu di dalam rumahnya lagi.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com