Eliza merebut handuk di tangan Brian lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi yang berada tak jauh darinya. Ia kembali menutup pintunya dan melangkah ke sebuah sisi di Martin duduk membelakangi arah kedatangan Eliza.
"Cepat berikan handuknya, Brian! Apa kamu sengaja membuat aku menggigil karena kedinginan?" gerutu Martin pada seseorang yang dikiranya anak dari Adi Prayoga.
Dengan sedikit ragu, Eliza berjalan semakin dekat dengan Martin. Hatinya berdebar hebat seolah akan meledak melihat tubuh dari kekasihnya itu. Tanpa suara ataupun banyak gerakan, ia mengerikan rambut Martin yang masih sangat basah. Kemudian turun lalu mengusap punggung pria yang masih belum menyadari kehadirannya itu.
"Mengapa gerakanmu seperti seorang wanita, Brian?" Martin merasa kesal dan langsung membalikkan badan ke arah belakang. Ia melihat sosok wanita yang kemarin baru saja menjadi kekasihnya sedang menatap dalam di dirinya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com