"Semua sudah sangat jelas, Kak! Itu semua hanya kesalahpahaman Kakak saja. Bahkan Papa saja bisa memaafkan Papa Adi. Mengapa Kak Vincent justru semakin menambahkan kebencian dari dalam hati?" protes Imelda pada kakaknya sendiri. Ia pikir, saudara laki-lakinya itu terlalu berlebihan untuk membenci ayah mertuanya itu.
Vincent justru semakin menampakkan perasaan benci dari wajahnya. Ia tak peduli jika hal itu akan menyinggung sang empunya rumah.
"Kamu sama sekali tak mengerti apapun, Imelda." Dalam segala kekesalan di dalam hatinya, Vincent bergegas meninggalkan ruang tamu dalam rumah itu. Bahkan ia sengaja menajamkan tatapannya saat berpapasan dengan Adi Prayoga.
Tanpa memberikan sapaan apapun, Vincent Mahendra melewati sang bos mafia yang mencoba tersenyum hangat padanya. Hatinya sudah terlalu benci pada sosok pria yang telah menghancurkan hubungan ayah dan juga ibunya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com